Berita

syahganda nainggolan/ist

DPR Seperti Bencong, Serahkan Hak Budgeting ke Pemerintah

SENIN, 02 APRIL 2012 | 11:25 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penolakan DPR akan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang disodorkan pemerintah per 1 April ini, dicurigai bukan karena untuk membela rakyat. Penolakan itu semata-semata kepentingan partainya sendiri.

"PDIP sebenarnya juga pendukung BBM naik. PDIP itu sejak dulu konsisten setuju menaikkan harga BBM. Termasuk Megawati sampai Januari kemarin (setuju harga BBM naik). Jadi kalau cinta rakyat bohong itu. Ini masalah pencitraan saja," tegas pengamat ekonomi politik Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 2/4).

Begitu juga dengan partai-partai yang ada di koalisi, sebenarnya juga mendukung. Tapi, selain masalah pencitraan, partai koalisi menolak kenaikan harga BBM ditengarai karena tidak dapat jatah dari dana penghematan. Makanya, mereka melepaskan tanggung jawab kewenangan untuk menaikkan atau tidak harga BBM itu kepada pemerintah.

"Karena BBM ini bola panas. DPR ini istilahnya, hybrid, kayak banci, bencong. Kalau menguntungkan, dia ikut. Kalau tidak, dia serahkan ke pemerintah," ungkapnya.

Untuk itu, menurut Syahganda, penolakan DPR ini harus menjadi pelajaran ke depan. Sebaiknya, hak budgeting tidak usah lagi diberikan kepada DPR. DPR cukup menjalankan hak legislasi dan pengawasan.

"Kita harus membiasakan menyerahkan kepada pemerintah hal-hal yang sifatnya memang untuk dijalankan pemerintah. Dan supaya tidak bertela-tele. Biar jangan banyak digoreng di DPR," ungkapnya.

Selain untuk efisiensi, menurutnya, agar juga jelas siapa penanggung jawab anggaran. Bila memang hak budgeting ada pada pemerintah, pemerintah harus bertanggung jawab. Dan kalau gagal, pemerintah harus dihukum. "Sehingga tidak ada lagi saling tuduh siapa yang bertanggung jawab. Kalau rakyat mau protes, ya kepada pemerintah. Tidak lagi demo ke DPR. Tapi ke Istana semua," demikian Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke-Circle ini. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya