Berita

HARGA BBM

Anggota DPD Kecewa DPR Tidak Berkoalisi dengan Rakyat

SABTU, 31 MARET 2012 | 14:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak ada alasan buat DPR mendukung opsi yang memberikan kesempatan bagi pemerintah menaikkan harga BBM.

Demikian ditegaskan anggota Dewan Perwakilan Daerah RI asal Jawa Tengah, Poppy Dharsono, menyikapi putusan DPR melahirkan pasal 7 ayat 6a dalam UU APBN-P 2012 yang memberi kewenangan pemerintah menaikkan harga BBM dengan syarat harga minyak mentah Indonesia (ICP) mengalami kenaikan rata-rata 15 persen dari asumsi APBN-P 2012 dalam waktu enam bulan ke depan.

Menurutnya, sebagai wakil rakyat, DPR harus membangun koalisi dengan rakyat, bukan dengan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.


"Suara rakyat sudah sangat lantang, tegas dan jelas bahwa kenaikan harga BBM harus ditolak. Aksi rakyat di depan gedung DPR dan di seluruh penjuru Tanah Air adalah cermin kehendak mayoritas rakyat Indonesia," katanya dalam penjelasan pers kepada wartawan, Sabtu (31/3).

Selain itu, dia menyerukan agar DPR menolak kebijakan pemerintah mengenai Bantuan Lansung Sementara Masyarakat. Selain memiliki motif politik yang kental, kebijakan BLSM adalah bentuk pembodohan terhadap rakyat.

Lebih baik bagi rakyat, lanjut dia, negara menyediakan tanah, pekerjaan dan upah layak. Dan semestinya hal-hal tersebut yang diperjuangkan dan diberikan kepada rakyat, bukan dalam bentuk bantuan kebijakan-kebijakan pragmatis dan jangka pendek seperti BLSM.
 
Poppy juga menanggapi sikap represif aparat kepada demonstran. Dia meminta unjuk rasa rakyat tidak perlu dihadapi dengan cara berlebihan. Selama pemerintah tidak berani menempuh jalan-jalan alternatif mensejahterakan rakyat, dia yakin perlawanan dan aksi-aksi rakyat akan kian sulit terbendung.

"Jika pemerintah tidak ingin melihat aksi-aksi itu kan caranya sederhana. Batalkan kenaikan harga BBM dan segera negosiasi ulang kontrak-kontrak pertambangan, moratorium pembayaran utang luar negeri, laksanakan reforma agraria, buka lapangan kerja, tingkatkan kesejahteraan rakyat dan lain sebagainya," urainya.[ald] 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya