Berita

susilo yudhoyono/ist

Hampir Pasti, SBY Terlibat Pemecatan Jafar Hafsah

JUMAT, 30 MARET 2012 | 11:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Walau Jafar Hafsah sudah membantah, tapi karena pernyataannya sudah menjadi wacana tidak sehat di media massa maka dengan terpaksa Partai Demokrat menendangnya dari kursi Ketua Fraksi di DPR.

Hal itu diutarakan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (30/3).

Menurut Mubarok, Jafar sudah membantah menyebut Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengusulkan kenaikan harga BBM di atas Rp 1500. Dan, media massa yang menyebarkan info itu sedang disomasi.


Tapi, demi meredakan situasi yang panas, Jafar diberhentikan sementara oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Apakah Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono, terlibat dalam pemecatan Jafar Hafsah? Demikian paniknya SBY karena usul kenaikan harga BBM bakal kalah telak di DPR dengan hengkangnya Golkar yang sakit hati? Hal itu masih menjadi tanda tanya.

Namun, Mubarok mengatakan, meski penggantian ketua fraksi sepenuhnya domain Ketua Umum, tapi konsultasi dengan SBY biasa dilakukan sebelum keputusan disahkan.

"Penggantian itu domain Ketum. Tapi biasanya dia konsultasi dulu dengan Ketua Dewan Pembina sebelum memutuskan," ungkap Mubarok.
 
Menurutnya, penggantian ketua fraksi dibutuhkan untuk regenerasi dan bukanlah hal luar biasa. Dia membantah pencopotan Jafar itu sudah lama ingin dilakukan. Kabarnya, Jafar sudah akan dicopot sejak kasus rotasi tersangka kasus wisma atlet, Angelina Sondakh, ke Komisi III DPR.

"Itu tidak benar. Yang ada adalah gagasan pembaharuan. Penggantian itu biasa saja, hanya sekarang mungkin momennya pas," akunya.

Ada pula kabar beredar bahwa calon kuat pengganti Jafar Hafsah yang sering blunder adalah politisi sepuh Mayjen (Purn) Ignatius Mulyono yang kini duduk sebagai anggota Komisi II DPR. Isu itu sudah mengemuka sejak sepekan terakhir.

"Kalau itu saya tidak pernah dengar," bantah Mubarok.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya