Berita

ilustrasi/ist

Tak Habis Pikir, Kenapa SDA Dikelola Asing

JUMAT, 30 MARET 2012 | 00:20 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Tidak habis pikir, kenapa sumber daya alam kita yang tidak dimiliki oleh negara, malahan kebanyakan dikelola asing. Hal ini membuat negara tidak mampu menyediakan energi, seperti bahan bakar minyak yang murah kepada masyarakat.

Menurut pakar perminyakan, Kurtubi, ke depan, energi seperti gas dan minyak harus dikelola oleh negara.

"Kekayaan negara harus dikuasi dan dimiliki oleh negara. Namun, bukan hanya dikuasai saja, tapi dikelola sehingga dapat memakmurkan rakyat," kata Kurtubi dalam pengkajian bulanan PP Muhammadiyah bertema 'Penaikan BBM, Siapa Untung' di Gedung PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis malam (29/3).


"Maksudnya, kekayaan itu dimiliki negara melalui BUMN bukan pada Menteri, Ketua DPR, MPR," sambungnya lagi.

Kurtubi kemudian menyanjung Muhammadiyah dan lembaga lainnya yang mengajukan judicial review UU migas. "Ini adalah ide berlian dan awal kebaikan," sambungnya.

Tadi siang, Muhammadiyah dan lembaga lainnya mengajukan judicial review, UU 22/2001 tentang Migas. Sejumlah tokoh menyebut Undang Undang Migas harus direview karena dinilai menimbulkan berbagai persoalan kebijakan migas. Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, UU Migas turut menyumbang bobroknya regulasi migas di negara ini.

Sementara Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, menyambut baik gugatan tersebut dan akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum menyatakan dapat masuk ke sidang MK.

Para tokoh ini juga menanyakan kepada Mahkamah Konstitusi tentang pembatalan Pasal 28 ayat 2 Undang Undang Migas yang mengatur pengelolaan migas tidak boleh tergantung pada mekanisme pasar. Pasal tersebut melarang pemerintah mengatur harga migas, berdasarkan mekanisme pasar. [arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya