Berita

ilustrasi

ICW Serahkan Data Dugaan Penggelembungan Subsidi BBM ke PDIP

KAMIS, 29 MARET 2012 | 13:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Indonesian Corruption Watch menyerahkan data soal adanya dugaan penggelembungan subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah ke Fraksi PDI Perjuangan.

"Naik tidaknya BBM, kami akan laporkan ini kepada KPK, BPK dan aparat penegak hukumnya," kata Koordinator Program Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas, di Ruangan Fraksi PDIP, di Gedung Nusantara I DPR, Kamis, (29/3). ICW diterima Kapoksi Badan Angaran Fraksi PDI Perjuangan
Theodorus J Koekertits.

Firdaus menjelaskan, dalam penghitungan pemerintah beban subsidi sebesar Rp178 triliun jika harga harga BBM tidak dinaikan. Sedangkan dalam hitungan ICW, subsidi BBM hanya Rp148 triliun.

Jika harga BBM dinaikan menjadi Rp.6000, menurut ICW, total beban subsidi sebesar  Rp.68 triliun, sedangkan menurut hitungan pemerintah sebanyak  Rp111 triliun.

ICW menggunakan harga patokan Mean Oil Platt Singapore (MOPS) yang didapat dari publikasi harga rerata tahun sebelumnya, baik untuk premium, minyak tanah, dan solar. ICW menggunakan harga rerata untuk tiga tahun terakhri. Metode referensi harga ini umum digunakan dalam perhitungan harga BBM di Pertamina, BPH Migas, dan Kementerian ESDM.

ICW menuding pemerintah tidak terbuka dalam penghitungan BBM dari hulu ke hilir kepada masyarakat. Ilyas melihat DPR hanya membahas secara umum. Adapun alasan persetujuan atau penolakan yang disampaikan tidak detail pada proses perhitungan.

"Kita nggak pernah diundang oleh pemerintah mengenai minyak, berapa kilang? Kita tidak tau, saya menduga ICP itu beda, maka perhitungannya berbeda. Kalau pemerintah melalui Kementerian ESDM mengatakan kami salah, ayo dong, kita buka bersama," tantangnya. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya