Berita

ilustrasi

Petani Kelapa Sawit Paling Terpukul Akibat Kenaikan Harga BBM

RABU, 28 MARET 2012 | 16:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dipastikan akan berdampak kepada petani kelapa sawit, baik langsung atau tidak langsung .

Dampak langsung akan dirasakan petani yang menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik kelapa sawit (PKS). Beban biaya angkut otomatis akan mengalami kenaikan dan menjadi lebih mahal sehingga otomatis mengurangi keuntungan yang diperoleh petani. Karena harga jual TBS relatif tetap.

Sedangkan bagi petani kelapa sawit yang menjual TBS-nya kepada "pengumpul" mengalami tekanan pada harga jual TBS-nya. Karena pengampul membeli TBS petani dengan harga yang lebih murah dengan alasan adanya beban ongkos angkut yang bertambah akibat penaikan BBM.

"Fakta di atas serupa dihadapi petani kelapa sawit pada penaikan BBM 2005 lalu," ujar  Dewan Pakar Asosiasi Petani Kelapa Sawit Seluruh Indonesia (Apkasindo) Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 28/3).

"Nah, kebanyakan petani kelapa sawit kecil tidak menjual TBS-nya kepada ke PKS secara langsung tetapi menjual ke pengumpul. Akibatnya tekanan harga jual TBS yang rendah akan banyak dialami oleh petani kelapa sawit. Sehingga petani mengalami penurunan pendapatan yang signifikan," sambungnya.

Kedua, kenaikan harga BBM ini akan berdampak secara tidak langsung kepada para petani kelapa sawit. Kenaikan harga BBM yang berujung pada inflasi ini mengakibatkan daya beli petani turun drastis. Karena, dari sisi pendapatan, tertekan oleh harga TBS yang kemungkinan turun seperti yang petani hadapi pada periode 2005 dulu.

"Ditambah lagi pukulan inflasi yang tinggi yang menurunkan daya beli petani kelapa sawit. Pendapatan sudah turun, harga-harga komoditas pangan dan transportasi juga naik, maka petani kelapa sawit dan petani komoditas lainnya adalah korban paling terpukul karena penaikan BBM ini," tandas Dahnil. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya