Berita

din syamsuddin/ist

Di Cirebon Din Syamsuddin Kembali Minta UU Migas Direvisi

SABTU, 24 MARET 2012 | 11:42 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Sumber-sumber ekonomi Indonesia saat ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing. Celakanya, negara justru mendukung hal tersebut. Hal ini jelas sangat merugikan.

"Dominasi asing semakin diperparah dengan keberpihakan UU yang memihak dan menguntungkan kapitalisme dan investor dengan dalih menggenjot pertumbuhan ekonomi. Ini tidak bisa dibiarkan," jelas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam ceramah umum Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor, di Cirebon, Sabtu (24/3).

Tokoh lintas agama ini mencontohkan, UU 22/2001 tentang Migas sangat memihak asing dan merugikan umat, dan memberi peluang penguasaan kekayaan alam dan bumi Indonesia oleh asing.

"Asing kini menguasai 84 persen Migas Indonesia. Pertamina 16 persen. Asing dianakemaskan, Pertamina dianaktirikan," papar Din.

Mengapa hal ini terjadi? Kata Din, karena pemerintah dan negara tidak tegas dan bertekuk lutut kepada asing. Kebijakan pemerintah hanya untuk memenuhi kehendak dan keinginan asing. "Tugas kita terus mengingatkan dan berupaya agar kerugian lebih besar akibat penguasaan asing ini tidak berlanjut.

Indonesia saat ini, kata Din, telah dijajah asing melalui ekonomi. "Tidak heran jika Pak Habibie mengatakan bahwa Indonesia kini telah dijajah oleh neo-VOC. Kita harus melakukan sesuatu," ujar alumnus Ponpes Gontor ini. 

Untuk itu, pihaknya bersama elemen masyarakat lain, akan mengajukan uji materi UU Migas ke MK sebagai upaya mengembalikan kedaulatan ekonomi dan martabat bangsa. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya