RMOL. Menurut Anda, demo penolakan keÂnaikan harga BBM masih wajar?
Sejauh mereka mengikuti aturan, tidak anarkis, wajar-wajar saja, tapi kalau mereka sudah melampaui aturan, seperti merusak dan anarkis, ya sudah kita tindak.
Beberapa hari lalu, di Cikeas, PreÂsiden SBY mengungkap ada gerakan aneh yang ingin menggulingkannya. Anda memaknai pernyataan ini seperti apa?
Kita kan memonitor masalah keaÂmaÂnan, kita sudah punya ukuran kalau yang namanya kudeta atau menjatuhÂkan presiden atau in house constitutioÂnal, yah harus kita tindak dan kita tertibkan.
Pernyataan SBY ada yang nilai cuma curhat...SBY tidak curhat terus kok, siapa yang bilang dia curhat? Ini kan laporan dari BIN (Badan Intelijen Negara), dari dari kepolisian, semuanya kita evaluasi dengan Menkopolhukam. Lalu akan kami hadapi kalau andai kata memang mengarah pada hal-hal yang anarkis atau inkonstitusional.
Beliau menjelaskan ada laporan-laporan seperti itu, kalau beliau sekaÂrang mengajak pada jalur yang benar, dan konstitusional, masa dibilang mengeluh.
Apakah pernyataan tersebut meÂnunjukkan bahwa SBY takut kehilaÂngan posisinya?Enggaklah, saya tau persis. Kita santai saja kok, siapa yang bilang kita mengeluh dan ketakutan. AraÂhan beÂliau tegas, bukanyanya mengeÂluh, araÂhan beliau semuaÂnya haÂrus konstituÂsioÂnal sesuai dengan aturan-aturan.
Anda juga santai menghaÂdapi demo penolakan kenaikan harga BBM yang kian massif?Demo boleh, kami tidak ada keÂÂtaÂkuÂtan dengan demo, yang demo itu kan rakyat kita sendiri. Tapi jangan anarkis dan demo itu diÂbayar. Jangan juga kita mengÂguÂnakan motif kekerasan dan jangan demo yang tidak berÂmanÂfaat, bagi orang banyak atau masyarakat. MeÂngeÂnai keÂnaikan harga BBM, kita tidak serampaÂngan daÂlam mengambil kepuÂtusan, dan keÂpuÂtusan ini diambil sama-sama dengan DPR.
Eskalasi demo BBM sudah terjadi dimana-mana, bukan hanya di JaÂkarta...Laporan yang diterima Presiden ini baru atau sudah lama?
Kita berpengalaman–terkait kenaiÂkan BBM ini, mulai 2005 dan 2008 sudah tiga kali, kalau memang eskalasi ini ada ya kita pahami. Tetapi kan kita juga memberi solusi agar masyarakat yang terkena dampak jangan sampai begitu suffering dengan kenaikan BBM ini. Dan semua presiden menÂjalankan ini kecuali Pak Habibie, karena pendeknya masa kepemimpiÂnannya.
Kalau begitu, pemerintah sekaÂrang meniru juga pemerintahan lama daÂlam hal kebijakan menaikÂkan harga BBM?Bukan meniru-niru, kenaikan BBM ini kan hal yang tidak bisa dihindari karena ada ketegangan di selat Hormuz sehingga harga BBM naik, itu bukan kemauan pemerintah. Yang kita korÂbankan bukan rakyat, bukan ekonomi kita, kan tidak ada yang kita korbanÂkan. Masa dengan kenaikan itu kita harus korbankan kepentingan ekonomi dan rakyat kita. Seorang preÂsiden harus melakukan hal itu demi kebaikan ekonomi.
Bagiamana mengenai minyak yang kita jual ke luar negeri, buÂkanÂkah kita juga menuai keuntuÂngan dalam penÂjualan tersebut? Kalau soal begitu tanya Menko PereÂkonomian atau Wapres, karena itu lebih tepat pada mereka. Di sini ada bagian-bagiannya, kalau yang begitu saya sendiri tidak tahu. Memang ada minyak yang kita ekspor, tapi cukup atau tidak cukup saya tidak tahu.
Sebelumnya muncul ide potong gaji pejabat dan memangkas anggaÂran-anggaran pejabat untuk meÂnamÂÂbal subsidi BBM... Itu kan kecil, masa di bandingkan dengan subsidi BBM, itu tidak ada artinya.
Bagimana kalau anggaran keluar negeri bagi pejabat dan Presiden Pak dipotong dan dialihkan untuk subÂsidi?Ini juga kan kecil, presiden juga kaÂlau keluar negeri bukan jalan-jalan, teÂtapi karena ada sesuatu yang berÂharga dan yang penting untuk dilakuÂkan. Kunjungan tersebut karena ada perÂjanjian strategis, misalnya dengan Korea atau masalah TKI atau invesÂtasi. Investasi di negara kita semakin diÂperÂcaya, ada banyak orang yang berinÂvestasi di Indonesia. Jangan dilihat dari nilainya, karena beliau pergi untuk meÂyakinkan calon negara investor. Jadi apanya yang disebut mewah?
APBN dianggap tidak transparan dan dikorupsi, komentar Anda?Tanya saja di Banggar dan DPR, APBN itu ada undang-undangnya, yang buat pemerintah dan DPR. Kita konsisten, siapa yang membuat APBN tidak benar akan ditindak oleh polisi dan KPK. Itu kita serahkan kepada penegak hukum.
Kenaikan harga BBM dibarengi deÂngan Bantuan Langsung SemenÂtara Masyarakat atau Bantuan LangÂsung Tunai (BLT). Ada yang nuding, BLT sebagai alat kampanye Demokrat untuk pemilu 2014...Ya enggaklah, Presiden kita sudah mau selesai dan tidak bisa nambah-nambah lagi, ketentuanya kayak gitu kan.
Wajarkah ada yang khawatir BLT dikorupsi?
Ya kita tindak, lagian kita sudah memÂbuat sistemnya, dan sudah rapi. Wapres sudah menyusunnya dengan menteri terÂkait masalah itu. Dan kita sudah berÂpengalaman 2005 dan 2008. [Harian Rakyat Merdeka]