Berita

Alex Noerdin

Wawancara

WAWANCARA

Alex Noerdin: Kampanye Cuma Tiga Bulan, Enak Nggak Capek Mikirnya

SELASA, 20 MARET 2012 | 08:53 WIB

RMOL.Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin terus mematangkan strategi, taktik dan program untuk memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada yang akan digelar 11 Juli nanti.

Berpasangan dengan Ko­mandan Paspampres di era Pre­siden Megawati, Letjen (Purn) Nono Sampono, Alex optimis bisa menggulingkan incumbent, Fauzi Bowo.

Apa saja persiapan Alex? Ba­gaiaman dia menepis fitnah dan black campaign yang mulai dilancarakan lawan-lawan poli­tik­nya? Berikut wawancara Alex dengan Rakyat Merdeka.

Persiapan menuju Pilkada DKI sudah sampai mana Pak?

Jangka pendek, saya harus menaikkan popularitas, sebab mungkin kelas menengah dan kelas atas sudah banyak yang tahu tentang saya, tetapi di level grass root masih belum banyak yang tahu.

Waktu tersisa tinggal tiga bu­lan lagi lho?

Harus cukup, tapi enak juga gak lama-lama. Coba kalau harus dua tahun capek juga, mikirinnya aja sudah capek, apalagi ngeja­laninnya. Kalau sekarang ini kan enak, tinggal tiga bulan.

Sebelumnya per­­nah ngak Anda mem­per­siap­kan pe­milu se­sing­kat ini?

(Tertawa) Ngak pernah, ini baru kejadian pertama. Tapi, Pak Nono kan sudah lama berkam­panye.

Sekarang ini yang akan Anda hadapi in­cumbent, Fauzi Bowo, Anda yakin bisa menga­lah­kannya?

Incumbent itu kalau dia bagus, dia akan menang mudah. Tapi, begitu juga sebaliknya. Yang paling sulit adalah mengalahkan popularitasnya, sebab orang me­milih kalau sudah kenal. Orang kenal, menyukai, terus memilih. Incumbent itu kan jelas sudah dikenal. Pak Foke (Fauzi Bowo) itu kan luar biasa, lahir di Jakarta, sekolah di Jakarta, bekerja per­tama kali di Jakarta kemudian menjadi kepala dinas pariwisata kemudian sekda, wagub dan jadi gubernur. Jadi gila kalau ada orang yang nggak kenal dia di Jakarta ini.

Anda pernah diperiksa KPK terkait kasus Wisma Atlet, apa hal ini tidak akan meng­ganggu?

Itu bukan pemeriksaan, tapi merupakan pemanggilan untuk memberi penjelasan dan kete­rangan.

Apa yang Anda jelaskan?

Ada beberapa keterangan yang harus saya jawab, dan tentunya itu dikonfrontir oleh saksi-saksi lain atau orang lain yang sudah diperiksa, tapi saya tidak bisa ngomong, saya ditanya ini itu, karena memang tidak boleh.

Proyek Wisma Atlet kan ter­jadi di daerah Anda, saat pro­yek ini ada korupsinya dan di­tangani KPK, apa perasaan Anda?

Begitu kasus ini meledak, saya merasa tenang saja, karena me­mang saya tidak terkait dengan kasus korupsi tersebut. Saya tidak pernah kenal dengan El Idris dan Rosa, tidak pernah minta uang, tidak pernah menerima uang. Jadi apa yang harus dikhawatirkan? 

Bagaiamana kalau kasus Wisma Atlet terus dikaitkan de­ngan Anda dan dijadikan black campaign oleh lawan-lawan politik untuk menjatuh­kan Anda?

Silakan saja, karena saya sudah memberi penjelasan, clear. Tam­bah banyak orang melakukan black campaign seperti ini, arti­nya mereka tidak percaya diri.

Anda akan membalas black campaign seperti itu?

Saya tidak mau melakukan black campaign dalam kampa­nye, kalau kita mau memuji diri sendiri silakan. Tapi jangan jelekkan orang lain, itu yang harus dijaga dengan baik.

Apakah kasus Wisma Atlet akan memberi imej jelek terha­dap Anda?

Karena saya merasa tidak (menerima uang), jadi saya tidak merasa terhambat atau merasa terganggu. Yang saya sayangkan adalah keberhasilan SEA Games yang terabaikan karena kasus tersebut, padahal keberhasilan itu luar biasa, kenapa sih kita harus rusak dengan kasus seperti ini.  Ok, yang bersalah diperiksa, di­adili, tetapi jangan mengeyam­pingkan keberhasilan yang ada, sayang donk setengah mati kami kerja untuk mensukseskan acara tersebut.

Bagaimana kalau ada yang terus menyeret-nyeret nama Anda dikaitkan dengan Wisma Atlet?

Saya tidak suka kalau ada yang menyeret-nyeret nama saya, mau nyeret apanya?

Saya sudah katakan tidak, stop donk jangan nyinyir seperti itu. Kan ada orang yang bilang tidak, tapi buktinya luar biasa. Tapi sekarang, buktinya tidak ada dan sudah diklarifikasi.

Kalau sampai dipanggil lagi KPK bagaimana?

Untuk apalagi? Paling gitu-gitu aja. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya