Berita

ilustrasi/ist

HARGA BBM NAIK

Di Cikeas, Presiden SBY Ungkap Ancaman Penggulingan dan Kegalauan Hatinya

Saya Mau Ambil Risiko!
MINGGU, 18 MARET 2012 | 21:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendapatkan caci maki sampai ancaman penggulingan lewat pesan singkat yang diterimanya setiap hari.

Hal itu diutarakan Presiden dalam acara pembekalan kader Partai Demokrat yang dihadiri para petinggi partai dari Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, anggota Fraksi di DPR sampai pengurus DPP dan DPD di kediaman pribadinya di Cikeas, Jawa Barat, Minggu malam (18/3).

SBY mengaku selalu menjadi sasaran pukul utama apabila kebijakan pemerintah tidak dianggap memenuhi keinginan rakyat banyak, terutama dalam isu kenaikan harga BBM yang rencananya diterapkan awal April.


"Hari-hari saya selalu diisi SMS. Selain ada yang doakan baik-baik, memberi semangat, tidak sedikit yang caci maki dan ancam keselamatan saya dan keluarga, mau dijatuhkan dan lain-lain," ungkap SBY.

Kata SBY, isi SMS itu juga selalu dibaca oleh sang istri, Ani Yudhoyono. SBY kemudian mengungkapkan isi hatinya bahwa dirinya pun sebetulnya tidak mau mengambil kebijakan pahit yang diambil dengan berat hati.

"Kalau saya boleh berkata pada rakyat Indonesia yang saya cinta, presiden mana yang gembira menaikkan harga BBM?" ujarnya.

"Bahkan mendiang Bung Karno, Pak Harto, siapapun juga tidak akan senang," tambahnya.

Dia mengingatkan, pada 2005 pun harga minyak dunia naik tinggi dan kala itu dirinya sempat menahan diri untuk ambil keputusan menaikkan harga BBM

"Saya belum ambil putusan naikkan BBM saya diejek pers dan politisi. Saya dikatakan penakut, ragu-ragu," lanjut SBY.

Dia mengaku, dalam memutuskan kenaikan BBM, baik saat ini maupun di 2005, tidak mudah karena harus menyesuaikan dengan kemampuan rakyat kecil yang juga dari mana dirinya berasal.

"Saya berasal dari rakyat miskin, saya tahu akan sulit kalau tidak dibantu," imbuh dia lagi.

Dari Desember 2011 hingga bulan Januari SBY mengatakan pemerintah masih mempertimbangkan kebijakan antisipasi harga minyak dunia yang melambung. Opsi lain, misalnya konversi dari miyak ke gas termasuk aturan khusus lainnya dipikirkan. Tapi mulai Maret tekanan sangat berat pada ekonomi Indonesia. Maka pemerintah usul ke DPR untuk revisi APBN.

"Kalau saya mau aman dan Demokrat tak diserang, tidak usahlah naik BBM biar ekonomi kita mau rusak atau tidak. Tapi sebagai pemimpin saya mau ambil risiko dan siap hadapi tantangan. Untuk kepentingan rakyat kita dan tentu segala sesuatu kita pikir masak-masak termasuk memberi bantuan pada saudara kita yang butuh bantuan," tuturnya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya