Berita

sby

Rakyat Tak Tak Bisa Dikecoh Lagi, Politik Pecah Belah Foke Ala SBY Bakal Kandas

MINGGU, 18 MARET 2012 | 13:14 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Susilo Bambang Yudhoyono sukses menerapkan politik pecah belah pada tahun 2004 dengan menggandeng tokoh Golkar sebagai calon wakil presiden, M. Jusuf Kalla. Namun, calon gubernur incumbent Fauzi Bowo yang saat ini juga mengikuti langkah SBY tersebut diyakini bakal gagal.

Alasannya, pertama, berkaca dari pengalaman SBY pada 2004 itu, publik dan partai, terutama partai yang akan dipecah belah, sudah paham cara permainan kurang santun tersebut.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 18/3). Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, menggandeng Adang Ruchiatna, kader PDI Perjuangan, sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta tapi tidak (belum) direstui Ketua Umum DPP PDIP  perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Yang kedua, jurus pecah belah macam penjajah Belanda ini ditujukan kepada partai pimpinan Megawati. Sebuah partai yang loyal dan solid mengikuti titah ketua umumnya," ungkap Hasan.

Hal ini berbeda saat SBY menggandeng JK, Partai Golkar tidak solid dan Akbar Tanjung, ketua umum partai beringin saat itu, tidak sekuat dan sekharismatik Mega di PDIP. Bahkan, Akbar Tanjung kalah dengan Wiranto dalam konvensi calon presiden.

"Kita sangat menyayangkan Foke dan timnya kurang kreatif ةenghabiskan terlalu banyak energi memecah belah PDIP, sementara peluang berhasilnya di bawah 50 persen," ujarnya.

Hasan tampaknya mengungkapkan itu karena acara deklarasi pasangan tersebut yang sedianya digelar hari ini diundur besok. Hal ini semakin menguatkan, politik pecah belah yang diterapkan Foke akan menemui jalan buntu.

"Sebab, mereka berhadapan dengan Megawati. Megawati bukan seperti politisi pada umumnya yang mudah berubah pikiran. Apalagi dia sudah mencium, politik pecah belah dalam pilkada DKI ini terhubung ke Partai ]emokrat dan SBY," demikian Hasan. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya