Berita

istimewa

Kejanggalan Survei LSI Dibongkar!

RABU, 14 MARET 2012 | 13:32 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia yang dirilis Minggu (11/3) masih menyisakan sejumlah pertanyaan dan kecurigaan. Banyak pihak juga sudah menyampaikan kritik dan pertanyaan. Sayangnya, sampai hari ini belum ada jawaban resmi dari lembaga tersebut kepada publik.

"Tentu sangat elok dan bijak bila LSI menjawab secara terbuka terhadap pertanyaan dan kecurigaan publik. Dengan mendiamkan masalah ini, publik dikhawatirkan mencari jawaban sendiri yang belum tentu benar dan baik untuk LSI. Sejauh ini, sudah beredar desas-desus yang tidak enak didengar telinga," ungkap pengamat politik Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Rabu, 14/3). Menurut Saleh, setidaknya ada tiga pertanyaan besar yang perlu dijawab. Pertama, mengapa LSI merasa penting menggelar survei ulang sementara mereka baru saja merilis survei dengan topik yang sama bulan lalu.

"Apakah mereka tidak percaya dengan hasil yang telah diumumkan itu? Kalau tidak percaya, lalu mengapa mereka merilisnya ke publik? Kalau LSI mengatakan bahwa mereka menggunakan metode yang berbeda, misalnya, pertanyaan lanjutannya adalah mengapa perlu mengubah metode untuk meneliti kasus yang sama?" beber Saleh.

Kedua, dalam rilis yang dipublikasikan LSI, tercatat bahwa total komposisi suara ternyata mencapai 105,3 persen. Sementara yang semestinya harus sama dengan 100 persen. "Pertanyaannya, darimana angka 5,3 persen itu didapat? Benarkah metode sampling dan penghitungan yang dilakukan?" masih tanya Saleh.

Ketiga, LSI juga penting menjelaskan ke publik siapa yang membiayai survei tersebut. Oleh karena harga sebuah survei nasional sangat mahal, tentu LSI mendapat bantuan pihak luar untuk mendanai surveinya. Apalagi, melakukan survei dua kali dalam sebulan.

"Di tengah-tengah krisis kepercayaan terhadap lembaga survei, saya kira pertanyaan-pertanyaan tersebut mendesak untuk dijawab. Selama ini, Lembaga Survei Indonesia sangat kredibel dalam melakukan survei. Jangan sampai hasil terakhir ini merusak prestasi yang telah diraih selama ini," demikian Saleh. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya