Berita

ilustrasi

HARGA BBM NAIK

Buruh Transportasi dan Pelabuhan Rencanakan Mogok Serentak

Tolak Kenaikan Tarif Transport
SELASA, 13 MARET 2012 | 11:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Serikat-serikat Buruh Transportasi dan Pelabuhan antara lain SBTPI, SPTJR, SPAPI, SBJR, SP KOJA sudah membulatkan tekat untuk malakukan perlawanan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM dalam bentuk pemogokan besar-besaran.

Humas Aksi Bersama Buruh Transportasi, Rosid, menyatakan, rencana aksi massa buruh akan dilakukan pada pekan depan (Selasa, 20 /3).

"Dalam aksi tanggal 20, isu hubungan kerja mitra yang menjadi momok bagi buruh transportasi akan kami usung sebagai isu sektoral. Kemungkinan kami akan datangi kantor Menteri Tenaga Kerja untuk membuat edaran ke jajaran di bawahnya bahwa hubungan kerja antara supir dan pengusaha harus mengacu pada hubungan industrial," ujar Rosid kala dihubungi beberapa saat lalu (Selasa, 13/3).


Selain membawa isu sektoral, buruh transportasi dan pelabuhan juga bakal mengusung isu penolakan kenaikan harga BBM sebagai harga mati.

"Dalam kenaikan BBM kami pasti akan menjadi korban pertama karena di tiap perusahaan sudah berpuluh tahun mereka hanya hitung biaya bahan bakarnya saja. Sementara kebutuhan hidup buruh tak pernah diperhatikan," ungkapnya.

Dampaknya yang paling menakutkan buruh transportasi adalah pengeluaran sehari-hari bertambah, gaji tetap rendah kemudian jumlah penumpang semakin sedikit karena tarif otomatis melonjak.

"Untuk tahun ini kami dari buruh transportasi bersama sepakat untuk supir angkutan tidak menaikkan tarif angkutan karena bukan solusi. Tapi kita bersama menolak kenaikan BBM dan listrik. Kenaikan tarif bukan solusi, cuma menyengsarakan penumpang dan akhirnya mereka lama-lama beralih ke motor," paparnya.

Pada aksi tanggal 20 Maret, setelah dari kantor Menteri Muhaimin Iskandar, buruh akan melanjutkan demonstrasi ke Istana Presiden untuk menolak kenaikan harga BBM.

"Kami sudah bersikeras untuk tidak mengindahkan imbauan pemerintah yang biasanya datang kalau kami mau mogok. Kalau mereka mengimbau kami tidak mogok, kami juga bisa ratusan kali mengimbau anggota kami untuk tidak ikuti imbauan pemerintah," tandasnya.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya