Berita

Ketum Gerindra Pertanyakan Metode LSI dan Elektabilitas Nasdem

SELASA, 13 MARET 2012 | 09:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi ragu apakah betul Partai Nasdem mendapat 5,9 persen suara bila Pemilu digelar saat ini, berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia yang dirilis Minggu lalu.

"Saya nggak tahu, apakah Nasdem betul-betul seperti itu kondisinya?" tanya Suhardi saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 13/3).

Suhardi juga heran dengan merosotnya elektabilitas partainya. Masih berdasarkan survei LSI, Gerindra berada di urutan ke delapan dari 10 partai dengan angka 3,7 persen.

"Apakah dasar metode survei yang beda atau bagaimana. Tapi dari banyak sekali (survei), Gerindra sangat menonjol dan tinggi," jelasnya.

Salah satunya, survei dari Soegeng Sorjadi Syndicated, yang menyebutkan elektabilitas Gerindra hampir mencapai 12 persen. Dia sendiri memang tidak heran dengan survei SSS tersebut. Karena partainya sudah banyak berubah.

"Pertama dari struktur partai, kami sampai ke desa-desa, ke anak ranting bahkan. Kita sudah mengadakan pelatihan sampai 21 angkatan, seluruh PAC di-Indonesia. Itu tidak pernah kami lakukan sebelumnya," bebernya.

Karena itu dia heran dengan survei LSI tersebut. Mestinya, saat ini elektabilitas partainya meningkat.

"Kalau dulu kita sudah 4,9 persen (secara nasional 2009) dan 10 persen di provinsi, kok tiba-tiba dapat nilai sekian itu? Sudah jelas di bagian bawah kita lebih kuat, infrastruktur juga lebih kuat. Kita dapat itu, penuh pertanyaan juga. Ya kita tanya-tanya saja," demikian Suhardi.

Dan yang membuat Gurubesar UGM ini bertambah heran, bahwa LSI sendiri belum lama ini merilis survei yang hasilnya  elektabilitas Gerindra naik. Tapi sekarang sudah turun lagi.

"Tapi LSI baru minggu kemarin, kita dinilai dua kali meningkat. Ini dia sendiri yang membuat survei, kok dipatahkan dalam waktu seminggu. Gimana ceritanya? Jadi, nggak tahulah. Tapi dari banyak survei, survei inilah yang paling aneh," tuding Suhardi. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya