ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Untuk menghindari keberpihakan media massa televisi pada salah satu calon presiden jelang Pemilu 2014, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus menyiapkan aturan ketat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan revisi UU 32/2002 tentang penyiaran serta Peraturan Pemerintah terkait Penyelenggaraan Siaran Komersial.
Hal itu diutarakan pengamat politik Universitas UIN Syarif Hidayatullah, Gun-Gun Heryanto, kepada wartawan, Kamis petang (8/3). Pernyataan Gun-Gun tersebut menyusul pengaduan sekelompok pengurus DPP Partai Demokrat, salah satunya Ferry Juliantono, ke KPK tentang ketidakobjektifan pemberitaan Partai Demokrat oleh Metro TV dan TV One.
Ferry Juliantono dkk melaporkan dua stasiun TV itu dengan dugaan pelanggaran UU 32/2002 tentang Penyiaran dan UU 40/1999 tentang Pers. Pengaduan ini berkaitan erat juga dengan isi siaran yang selama beberapa bulan terakhir telah memperlihatkan hubungan yang nyata antara relasi kepentingan pemilik dengan pemberitaan. TV One dimiliki Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, sedangkan Metro TV dikuasai Ketua Umum Ormas Nasdem dan Partai Nasdem yaitu Surya Paloh.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33