Berita

Boy Rafli Amar

Wawancara

WAWANCARA

Boy Rafli Amar: Kerusuhan Napi Kerobokan Masih Diselidiki Penyebabnya

JUMAT, 24 FEBRUARI 2012 | 08:37 WIB

RMOL. Kepolisian masih menyelidiki penyebab kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali.

“Saat ini situasinya sudah baik. Alhamdulillah bisa cepat diatasi. Tidak ada korban. Yang terluka hanya dua orang,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Ma­bes Polri, Boy Rafli Amar, ke­pada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Kerusuhan tersebut terjadi Se­lasa (21/2). Sejumlah narapidana menjebol pintu depan Lapas, membakar ruang registrasi dan ruang Kepala Lapas.

Kerusuhan berawal dari perti­kaian antara napi Minggu (19/2). Salah seorang napi ditusuk. Ke­mudian, pihak korban yang di­tusuk mencari bukti mengenai hal itu. Namun, petugas jaga saat ke­jadian mengaku tidak menge­tahuinya.

Boy Rafli Amar selanjutnya mengatakan, ada kemungkinan kejadian ini karena adanya soli­daritas sesama warga binaan di dalam Lapas, sehingga antar ke­lompok saling membela kelom­poknya.

“Adanya ketidakpuasan antar warga binaan yang kemudian mengekspresikannya dengan kemarahan,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Kalau hanya seperti itu ma­sa­lahnya, kenapa napi melem­pari polisi?

Itu antara lain yang kita se­salkan. Namanya kejadian keke­ra­san, itu pasti tidak bagus. Apa­paun kekerasan itu dan di mana pun tempatnya, itu tidak baik. Saya berharap warga binaan di dalam Lapas selalu rukun. Ber­tindaklah tetap sesuai dengan aturan-aturan.


Apa kepolisian menyesalkan pihak Lapas yang kurang cepat antisipasinya?

Nggak dong. Kita sudah be­kerja sama baik dengan pihak Lapas. Kemungkinan kejadian ini hanya karena adanya kesalah­pa­haman antar narapidana.


Apa kepolisian tidak menda­lami lagi faktor lain penyebab kerusuhan itu?

Kita sedang mendalami lebih lanjut penyebab terjadinya ke­rusuhan di Lapas tersebut. Kami masih menyelidikinya penye­babnya.


Siapa yang bertanggung ja­wab atas kejadian itu?

Nggak perlu ada yang disalah­kan. Warga Lapas saja yang tidak sabar menghadapi kondisi yang ada. Mereka inginnya marah-marah. Sebaiknya, warga Lapas ini sering berdoa untuk meredam kemarahannya.


Barangkali petugas Lapas perlu meningkatkan koordi­nasi dengan kepolisian?

Ya, tentu. Petugas Lapas me­mang perlu meningkatkan koor­dinasi dengan kepolisian. Selama ini sudah berkoordinasi, tetapi perlu ditingkatkan. 

Ketika terjadi hal semacam ini, harus secepatnya melakukan koor­­dinasi dengan kami. Sam­paikan informasi lebih awal untuk memudahkan penanganan secara dini atas potensi-potensi kerusuhan yang ada di dalam Lapas.


Barangkali petugas Lapas perlu meningkatkan koordi­nasi dengan kepolisian?

Ya, tentu. Petugas Lapas me­mang perlu meningkatkan koor­dinasi dengan kepolisian. Selama ini sudah berkoordinasi, tetapi perlu ditingkatkan. 

Ketika terjadi hal semacam ini, harus secepatnya melakukan koor­­dinasi dengan kami. Sam­paikan informasi lebih awal untuk memudahkan penanganan secara dini atas potensi-potensi kerusuhan yang ada di dalam Lapas.


Apa yang dilakukan agar ti­dak terjadi lagi kejadian se­perti itu?

Saya rasa yang berwenang men­je­laskan ini petugas Lapas. Yang jelas kepolisian akan mem­bantu petugas Lapas bila ada kea­daan rusuh seperti itu.

Makanya kami berharap pe­tugas Lapas melakukan koordi­nasi secepatnya atau memberikan informasi lebih awal. Kalau itu dilakukan tentu memudahkan penanganan secara dini, sehingga potensi-potensi yang ada di dalam Lapas bisa langsung ditangani.


Apa harapan kepolisian?

Tentunya kami berharap para petugas untuk bisa mewujudkan suasana mesra dan damai di dalam Lapas.


Bukan kepolisian juga berpe­ran untuk melakukan itu?

Peran utama tentu petugas La­pas. Kami memang siaga setiap saat. Misalnya selalu menjaga penghuni Lapas jika keluar untuk menjalani persidangan. Kami selalu hadir di sana dengan kejak­saan. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya