Berita

Demokrat Adukan TV One dan Metro TV ke KPI

KAMIS, 23 FEBRUARI 2012 | 16:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Merasa terpojok oleh pemberintaan kedua stasiun televisi nasional, TV One dan Metro TV, sepuluh fungsionaris DPP Partai Demokrat mendatangi Komisi Penyiaraan Indonesia (KPI). Mereka mendorong KPI memberi sanksi tegas karena kedua media massa itu berlebihan memberitakan skandal di Partai Demokrat.

"Tindakan korupsi yang dilakukan oleh segelintir kader Demokrat itu seakan sudah seluruh kader Demokrat. Akibatnya, opini bahwa Demokrat adalah partai koruptor," kata Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu DPP Demokrat, Ferry Juliantono, dalam pernyataannya kepada wartawan, Kamis (23/2).

Hal yang sangat merugikan adalah ketika ada relasi kuat antara pemilik stasiun televisi itu dengan partai politik tertentu. Bahkan, kampanye hitam pun sudah tercium.


"Kami menyikapinya secara baik, karena kami menanggapinya di lembaga independen yaitu KPI," tegasnya.

Mengenai kepemilikan, Ferry juga menyatakan sependapat dengan KPI bahwa kepemilikan media tidak boleh berafiliasi dengan partai politik. KPI diminta tidak ragu menjatuhkan sanksi karena semua kecurigaan semakin terbukti dalam pemberitaan dua TV tersebut.

"Dan jelas melanggar UU 32/2002 tentang penyiaran dan UU 40 tentang pers. Bertentangan dengan kode etik yang dimiliki oleh KPI, sehingga tidak ada alasan bagi KPI untuk tidak memberikan sanksi," ungkapnya seraya menyatakan KPI bakal menggelar pleno untuk memberikan kesempatan mediasi.

"Kami juga akan ajukan judical review ke Mahkamah Konstitusi," tandasnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisioner KPI Ezki Suyanto yang didampingi anggota KPI Idy Muzayyat, menyambut baik laporan itu. Mereka akan mengusulkan DPR untuk merevisi UU Penyiaran agar media massa bersifat non-partisan. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya