abu rizal bakrie dan Ramadhan Pohan
abu rizal bakrie dan Ramadhan Pohan
RMOL. Aburizal Bakrie melalui pengacaranya mengadukan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, ke Mabes Polri, Selasa (31/1), atas tuduhan pencemaran nama baik. Namun dikabarkan, gugatan itu tiba-tiba dicabut, Kamis (2/2).
Menanggapi hal itu, RamaÂdhan Pohan tidak ambil pusing. Dia bersama pengacaranya tetap mendesak kepolisian menyeliÂdiki secara tuntas indikasi konsÂpirasi yang terjadi di Bima.
“Besok (hari ini), pengacara saya yang berjumlah enam orang akan mengecek apakah gugatan itu dicabut atau tidak. Saya tidak bisa hanya mendengar dari kabar orang,†ujar Ramadhan Pohan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak terima dengan perÂnyataan Ramadhan Pohan yang menuduhnya memiliki saham di PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), sebuah perusahaan tamÂbang pemicu konflik di Bima.
Dalam laporan kuasa hukum Ical itu, Ramadhan telah menuÂduh PT SMN sebagai mesin ATM Ical dan kelompoknya.
Ramadhan Pohan selanjutnya mengatakan, pernyataannya di salah satu media itu masih seÂbatas dugaan, bukan tuduhan terhadap Ical.
“Pak Ical terlalu besar buat saya. Kemudian beliau menghaÂdapi saya dengan 13 pengacara, berarti sesuatu banget. Tapi saya siap hadapi gugatan tersebut,†papar anggota Komisi II DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Anda yakin ini bukan penceÂmaran nama baik?
Ini momen emas bagi bang Ical dan Partai Golkar untuk menjerÂnihkan diri bahwa mereka tidak bersalah. Sebab, bukan rahasia lagi, rumor yang beredar di sana. Itu bukan pencemaran nama baik. Ini berada di ruang politik. Kasus ini sebenarnya sederhana. Tidak perlu dibesar-besarkan. SepertiÂnya kasus ini dialihkan ke politik. Ini terlalu jauh. Dan saya siap mengÂhadapi pengaduan itu dengan segala konsekuensinya.
Bagaimana cerita sebenarÂnya?
Saya diwawancara wartawan Jurnas, saya menyampaikan inÂdikasi keterkaitan Pak Ical deÂngan PT SMN. Indikasi itu berÂdasarkan laporan yang diberikan masyarakat, baik dalam bentuk lisan, SMS, dan BBM. Itu baru indikasi.
Indikasi yang saya sampaikan itu dimuat di media massa, seÂharusnya ditanggapi di media saja. Mungkin konteksnya hak jawab, klarifikasi, dan lain-lain.
Anda punya bukti?
Apakah salah, anggota DPR mengangkat info yang disamÂpaikan masyarakat. Saya menyeÂbutkan indikasi, kan artinya ada dugaan. Nah silakan dibuktikan. Malah di twitter saya, infonya lebih banyak dan vulgar, bisa dibaca siapapun.
Kenapa tidak disampaikan info yang banyak itu ke publik?
Kalau seperti itu, saya niat banget dong. Ini kan tidak. SeÂbenarnya ada langkah-langkah lanjutan yang akan saya lakukan. Tapi kalau sudah seperti ini, sudah bias.
Saya sudah menyusun upaya investigasi yang akan melahirÂkan laporan lebih komprehensif, dan saya mengunjungi KabupaÂten Bima. Tapi kalau sudah meledak dari dua minggu lalu oleh Lalu Mara (Wakil Sekjen Partai Golkar), dan merembetÂnya ke mana-mana, sehingga tidak seru lagi.
Anda menyesalkan kasus ini berlanjut ke kepolisian?
Ya. Banyak hal bernilai dan berÂharga yang sedang saya kerjaÂÂkan. Kalau indikasi saya itu mentah dan tidak kredibel, ya katakan tidak kredibel. SeÂharusÂnya kami beradu di tataran yang sama. Saya kan punya informan di sana (Bima) yang meÂlaporkan dugaan itu. Saya secara pribadi tidak mungkin berÂmusuhan dengan orang seÂkaliÂber Bang Ical.
Anda menilai masalah ini diÂbesar-besarkan, apa di balik itu?
Saya menduga, ada di lingÂkaran bang Ical yang mengomÂpori beliau. Mereka mengira pernyataan saya mengganggu popularitas beliau sebagai capres dan Ketua Umum Partai Golkar. Saya kira terlalu jauh melihat hal seperti itu.
Saya menduga, ada di lingÂkaran bang Ical yang mengomÂpori beliau. Mereka mengira pernyataan saya mengganggu popularitas beliau sebagai capres dan Ketua Umum Partai Golkar. Saya kira terlalu jauh melihat hal seperti itu.
Apa Anda memiliki kepenÂtiÂngan politik di balik pernyaÂtaan itu?
Persoalan di Bima adalah perÂsoalan bangsa dan rakyat. Saya menginginkan masalah ini diusut tuntas siapun yang terlibat. Makanya, saya mengindikasikan ada keterkaitan antara Bang Ical dengan PT SMN, dan Bupati di sana. Apakah saya salah mengÂangkat adanya indikasi yang berkembang di masyarakat.
Sesama parpol pendukung peÂmerintah, kenapa tidak dikoÂmunikasikan saja?
Saya tidak tahu. Lalu Mara bilang ada upaya membicarakan di Setgab. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05