Berita

Apriyani Susanti

Wawancara

WAWANCARA

Teguh Hadi Purno: Kami Masih Terlalu Berat Memaafkan Apriyani Susanti

RABU, 01 FEBRUARI 2012 | 08:30 WIB

RMOL. “Ya bagus, Afriyani Susanti sudah menyampaikan minta maaf  lewat media. Tapi itu untuk kala­ngan masyarakat. Bagi keluarga saya, kami belum puas,” tandas Teguh Hadi Purno, kepada Rak­yat Merdeka, Sabtu (28/1).

Seperti diberitakan, mobil Xenia yang dikendarai Apriyani Susanti, menabrak 12 orang, di Tugu Tani, Jakarta,  Minggu 22 Januari 2012. Antara lain ke­luarga Teguh Hadi Purno.

Teguh bersama istri dan anak beserta tujuh saudaranya asal Jepara sedang berjalan di sekitar halte Tugu Tani. Namun tiba-tiba mobil yang dikemudikan Apri­yani Susanti menabrak mereka.

Dalam kejadian itu, tiga kera­bat dan anaknya (Yusuf Sigit) yang berumur 2,5 tahun me­ninggal dunia. Istri Teguh (Siti Markomah) mengalami luka dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta. Teguh menderita luka ringan di kepalanya.

 Teguh Hadi Purno selanjutnya mengatakan, kondisi keluarganya saat ini masih dalam keadaan berduka.

“Saya berharap, pelaku atau ke­luarga pelaku meminta maaf ke­pada keluarga saya,” tan­dasnya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Apa keluarga Anda dendam atas kejadian itu?

Kami tidak dendam. Tapi pe­laku atau keluarga pelaku hen­dak­nya menemui keluarga kami untuk minta maaf dan bertang­gungjawab atas kejadian itu.

Istri saya bukan hanya menga­lami luka fisik, tetapi mengalami tekanan mental. Harapannya di mana tanggung jawab dia dan dimana rasa kemanusiaannya.


Tidak akan menuntut?

Intinya kami berharap mereka datang dan minta maaf. Nanti selanjutnya tergantung dia mau seperti apa.


Pengacara atau keluarga pe­laku sudah menghubungi?

Belum ada yang menghubungi. Kami ini memiliki itikad baik, dan membuka pintu selebar-le­barnya bagi mereka untuk datang.


Apa harapan Anda kepada polisi?

Kami berharap kasus ini bisa cepat dituntaskan penanganan­nya. Terkait masalah hukum, saya serahkan pada aparat yang ber­wenang. Mudah-mudahan pelaku dijatuhkan hukuman yang se­timpal sesuai  tindakan yang di­lakukan.


Tuntutannya maksimal ha­nya 6 tahun, tanggapan anda?

Sejujurnya kurang kalau dija­tuhi hukuman seperti itu.

Tapi kalau undang-undang sudah mengatur seperti itu, ya saya tidak bisa menentang.


Anda tidak puas?

Saat ini prosesnya masih dalam penyidikan, saya masih bisa ber­harap akan adanya kemungkinan yang lain. Saya berharap penga­dilan bisa memenuhi rasa kea­dilan. Keluarga saya sangat sedih dengan kejadian ini.


Bagaimana kondisi istrinya?

Alhamdulillah sudah ada per­kembangan ke arah yang lebih baik.


Bagaimana kondisi istrinya?

Alhamdulillah sudah ada per­kembangan ke arah yang lebih baik.


Bagaimana dengan biaya?

Saya berharap biaya pengo­batan bisa dijamin secara penuh oleh pihak pelaku. Mudah-mu­dahan bisa dijamin sampai istri saya benar-benar sembuh. Saya berharap sampai istri saya sem­buh total, karena istri saya bukan hanya sakit fisik, tapi juga mental. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya