Berita

ilustrasi

Birokrasi Dipolitisir, Gamawan Kok Lembek?

SENIN, 30 JANUARI 2012 | 16:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Praktik politisasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam ajang Pilkada makin marak terjadi. Bukan hanya dalam bentuk mobilisasi PNS untuk mendapatkan dukungan, namun juga telah sampai mengintervensi struktur jabatan di birokrasi pemerintahan daerah.

Saat bertemu Komisi II DPR di Senayan hari ini (Senin (30/2), Mendagri Gamawan Fauzi mengaku merasa tidak nyaman atas penetrasi elit politik di beberapa daerah terhadap struktur birokrasi. Dia mengaku pernah menegur satu pemerintah provinsi karena melakukan mutasi dan demosi terhadap beberapa orang PNS tanpa prosedur dan alasan yang sesuai UU. Sayangnya, Mendagri mengaku tak bisa berbuat banyak. Alasannya, banyak instansi Pemda yang bergerak sendiri-sendiri. Selain itu, peraturan yang ada tentang kepegawaian Pemda hanya menempatkan Kemendagri sebagai penanggungjawab adminsitrasi.

Mengenai masalah itu, anggota Komisi II DPR, Yan Herizal, mengatakan, telah banyak PNS daerah yang menjadi sasaran konflik kepentingan. Jika bersikap netral akan dikucilkan, tapi kalau menjadi pendukung incumbent dan kemudian kalah, maka posisinya secara struktural akan terancam. Dia berharap Mendagri mampu melakukan kebijakan atas politisasi birokrasi daerah itu.


"Mendagri seharusnya tidak berlepas tangan dengan kondisi yang tidak baik itu," ujarnya kepada wartawan, Senin petang (30/1).

Menurutnya, politisasi terhadap birokrasi daerah akan dapat dicegah jika Mendagri konsisten dan tegas menerapkan UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah yang melarang PNS dipolitisasi. Apalagi telah ada pula Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.

"Keduanya sama-sama dengan tegas memberi sanksi jika ada dugaan keterlibatan PNS dalam politik praktis.” pungkasnya.[ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya