ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Penolakan Amerika Serikat terhadap ekspor minyak sawit indonesia, yang dibungkus alasan tidak ramah lingkungan, sesungguhnya sangat beraroma persaingan dagang yang tidak sehat, dengan motor kepentingan produsen minyak nabati non-sawit.
AS adalah produsen minyak nabati non-sawit yang produktivitas dan daya saingnya jauh lebih rendah dibanding minyak sawit. Jadi, mereka menggunakan isu lingkungan yang tidak relevan untuk memproteksi pengusaha dan pasar lokal mereka.
"Ini merupakan ambiguitas semangat perdagangan bebas yang mereka teriakkan selama ini," kataWakil Ketua Komisi VI DPR Erik Satrya Wardhana, menanggapai penolakan Amerika atas produk minyak sawit mentah yang berasal dari Indonesia, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/1).
Populer
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01
Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38