Berita

ilustrasi/ist

Dr Hendri Saparini: Pemerintah Jujur Saja, Pembangunan Ekonomi Salah Arah

SABTU, 28 JANUARI 2012 | 15:07 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Ekonom dari Econit, Dr Hendri Saparini mengatakan Kemiskinan di Indonesia tidak akan pernah habisnya.

Dr Hendri menyampaikan hal itu dalam seminar bertajuk “Optimisme Ekonomi Indonesia 2012: Antara Tekanan, Ketidakstabilan dan Ketidakadilan” yang diprkarsai oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI)-Malaysia dan bekerjasama dengan Badan Perwakilan KNPI Malaysia, Insight Society, IPAMSU hari ini (28/1) bertempat di salah satu Universitas Malaysia.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) data, jumlah orang miskin yang tinggal di Indonesia pada tahun 2011 hanya sekitar 30 juta. Namun, Bank Dunia melaporkan bahwa jumlah orang Indonesia yang hidup dekat dengan garis kemiskinan sebesar 40 persen dari populasi.


Saat ini kata dia, Indonesia adalah negara Asean yang telah mengalami peningkatan jumlah penduduknya yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mengutip data United Nations Development Program (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita berada di bawah standar dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah meningkat menjadi 6,5 persen pada kuartal ketiga tahun 2011 akan tetapi masyarakat belum juga merasakan kesejahteraan.

"Mengingat data yang kontradiktif antara data dan fakta, dapat dimengerti bila orang mempertanyakan angka-angka BPS dan kredibilitas angka 6,5 persen pertumbuhan yang diklaim pemerintah. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi secara eksklusif," beber Dr Saparini.

Oleh karena itu, lanjut dia, kesejahteraan masyarakat belum meningkat secara signifikan. Tidak ada pilihan lain bagi pemerintah untuk jujur mengakui bahwa pembangunan ekonomi saat ini salah arah.

"Indonesia memerlukan strategi pembangunan baru, yang menekankan keterlibatan semua lapisan masyarakat dan mengutamakan kepentingan nasional," tandasnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya