Pramono Edhie Wibowo
Pramono Edhie Wibowo
RMOL. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengaku sibuk mengurusi kerjaannya, sehingga tidak sempat berpikir maju sebagai calon presiden 2014.
Bahkan, adik ipar Presiden SBY ini tidak tertarik meÂnangÂgapi namanya yang sering diÂsebut petinggi partai politik menÂjadi capres.
“Nggak deh. Saya nggak mau berkomentar mengenai capres. Saya hanya Kepala Staf AngkaÂtan Darat yang ingin berbuat yang terbaik untuk angkatan ini. Saya sedang fokus pada pemÂbangunan TNI Angkatan Darat secara proÂfesional,†kata PraÂmono Edhie Wibowo kepada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta kemarin.
Seperti diketahui, Partai GolÂkar dan Partai Demokrat meÂnimbang-nimbang untuk memaÂsukkan Pramono Edhie Wibowo menjadi capres atau cawapres daÂlam Pemilu Presiden 2014.
Pramono Edhie Wibowo haÂnya mau menjawab terkait renÂcana pembelian Tank Leopard dari Belanda.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa berencana membeli Tank Leopard?
Bukan kita ingin mengungguli atau bersaing dengan negara tetangga. Kami hanya ingin meÂnyamai teknologi dengan negara tetangga. Kalau kami latihan bisa sekelas dengan mereka yang sudah lama mempunyai tank tersebut.
Bagaimana tank yang dimiÂliki Indonesia saat ini?
Kita kan banyak tertinggal dengan negara-negara tetangga. Peluru saja tidak ada. Meriam 1976 hingga sekarang belum pensiun. Makanya ada rencana itu setelah kami mendapatkan dana percepatan modernisasi. Kami langsung membreak down apa yang dibutuhkan. Dari sini kami melihat, apa saja yang terÂtinggal dari negara tetangga di Asia Tenggara.
Sudah positif ingin membeli Tank Leopard?
Kami tidak secara spesifik menyebutkan pilihan kami adalah Tank Leopard. Ini hanya salah satu pilihan saja. Kami meÂmang membutuhkan alat ini dan akhirnya kami dapat informasi dari berbagai negar,a dan kami pelajari.
Kenapa tidak membeli tank produksi PT Pindad?
Yang bisa dibuat PT Pindad hanya senjata ringan yang diguÂnakan tentara infanteri. Tapi tank yang direncanakan dibeli ini mengarah kepada Alutsista terÂbaik. Pada dasarnya kami hanya ingin membangun kekuatan.
Sejauhmana rencana pemÂbeÂlian tank itu?
Sekarang masih sebatas negoÂsiasi harga. Jika parlemen BeÂlanÂda menolak, kita tidak akan meÂngemis.
Intinya belum ada kepuÂtuÂsan. Yang jelas sudah ada pemÂbiÂcaÂraan dengan tim dari Belanda.
Sekarang masih sebatas negoÂsiasi harga. Jika parlemen BeÂlanÂda menolak, kita tidak akan meÂngemis.
Intinya belum ada kepuÂtuÂsan. Yang jelas sudah ada pemÂbiÂcaÂraan dengan tim dari Belanda.
Apa yang dibicarakan?
Mereka bertanya kepada kami, apakah jenderal akan beli tank. SeÂbelum menjawab pertanyaan itu, saya yang bertanya kepada meÂreka, Belanda menjual atau tidak. Sebab, saya dengar parleÂmen Anda tidak memberi duÂkuÂngan.
Apa jawaban Belanda?
Mereka langsung menjawab, kami akan menjual. Lalu saya katakan, jika Belanda menjual, kita beli. Tapi jika Belanda tidak menjual, ya tidak usah. Akhirnya Belanda menjawab oke.
Mereka mengaku akan melobi parlemennya. Mereka juga butuh untuk menjual tank tersebut.
Apa saja mau dibeli?
Kami juga mau membeli anti peÂnangkis serangan udara. SeÂbab, yang kita miliki tidak bisa berÂfungsi maksimal lagi. Selain itu, kami juga ingin beli rudal. Kami juga ingin memiliki MLRS (multi louncher rocket sysÂtem). Setelah kami tahu harÂganya pasti akan kami sampaiÂkan kepada maÂsyaÂrakat.
Apa reaksi negara tetangga setelah mengetahui Indonesia mau membeli sejumlah senjata berat tersebut?
Mendengar itu, negara teÂtangga pun memunculkan istilah macan bangun lagi. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05