Dipo Alam
Dipo Alam
RMOL. Reshuffle kabinet dilakukan tiga bulan lalu. Tiba-tiba Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengusulkan kepada Presiden SBY agar dilakukan perombakan lagi.
Ini sangat menarik. Sebab, SBY bukan tipikal sering-sering melaÂkukan reshuffle kabinet. Dipo Alam tahu mengenai hal itu. Tapi mengapa diusulkan lagi peromÂbakan tersebut.
“Saya melihat ada sejumlah menteri yang tidak cepat melakuÂkan klarifikasi terhadap masalah. Saya sudah sering ingatkan, tapi tetap saja diam. Makanya saya usulkan reshuffle kabinet,’’ kata Dipo Alam kepada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa SBY sudah mengingatÂkan menteri agar cepat melaÂkuÂkan klarifikasi kalau ada maÂsaÂlah?
Sudah sering dibicarakan saat sidang kabinet. Presiden SBY meÂminta agar menteri-menteri aktif memberikan penjelasan keÂpada publik dan meluruskan pemÂberitaan yang merugikan peÂmerintah atau Presiden. Tapi keÂnyataannya para menteri itu diam saja. Tidak mau meluruskan. HarusÂnya diluruskan dong.
Barangkali para menteri itu takut salah?
Tidak perlu merasa takut salah. Para menteri kan sudah mengeÂtaÂhui permintaan Pak SBY. Ya, laÂkukan saja. Jangan diam saja.
Apa Anda ingin menjadi menÂteri, sehingga mengusulkan reÂshuffle kabinet lagi?
Saya nggak perlu yang begitu-begitu. Saya bekerja bukan kaÂrena saya meminta. Tapi karena diminta kok. Buat apa saya cari-cari lagi. Saya sudah dapat kok. Sebelum jadi Seskab pun saya sudah lama jadi deputi.
Apa motivasi Anda menguÂsulÂkan reshuffle kabinet lagi?
Kan saya bilang kalau mereka diam saja atau nggak aktif. Kalau kondisinya seperti itu, saya meÂngusulkan dilakukan saja reÂshuffle. Boleh saja kan. Ini meÂmang hak prerogatif presiden, bukan hak saya. Saya sudah bebeÂrapa kali kasih tahu ke para menÂteri. Tapi diam saja. Sama sekali tidak aktif memberikan informasi kepada publik.
Bukankah reshuffle kabinet tidak mungkin terjadi lagi?
Saya nggak tahu ada reshuffle lagi atau tidak. Tapi kalau tahun 2012 masih ada menteri yang tidak menggunakan secara efektif Humas-nya, ini menjadi catatan kita. Selanjutnya mengusulkan reshuffle kabinet kepada Bapak Presiden.
Saya nggak tahu ada reshuffle lagi atau tidak. Tapi kalau tahun 2012 masih ada menteri yang tidak menggunakan secara efektif Humas-nya, ini menjadi catatan kita. Selanjutnya mengusulkan reshuffle kabinet kepada Bapak Presiden.
Bisa disebutkan siapa saja menÂteri yang tidak cepat melaÂkukan klarifikasi itu?
Contohnya saja, ada isu MenÂteri Luar Negeri Marty NataleÂgawa dikatakan hubungannya retak dengan Presiden. Jelas-jelas isu itu bohong. Tapi dijadikan pemÂberitaan. Herannya, menteri tersebut diam saja. Tidak menjeÂlaskan ke publik kondisi sebenarÂnya. Makanya sejumlah duta beÂsar bertanya kepada saya bagaiÂmana kondisi sebenarnya.
Apa saja yang ditanyai duta besar itu?
Ada beberapa pertanyaan duta besar. Mereka menanyakan keÂpada saya bahwa di Indonesia ada beberapa keributan politik dan kekerasan dan sebagainya seÂhingga investor ragu masuk untuk berinvestasi.
Duta besar mana saja?
Nggak usah disebutkanlah ya. Yang jelas, ada dua duta besar yang mempertanyakan seperti itu. Padahal kita sedang memÂbangun ekonomi. Sementara menÂÂteri yang terkaitnya diam saja. Ini menjadi rusak semua, kan sayang. Persoalannya kan seÂderhana, hanya perlu klarifikasi.
Kalau kita tidak cepat menÂjelaskan kepada publik, sangat disayangkan. Padahal itu berita omong kosong saja. Tapi dikutip media massa dengan meminta komentar ke komisi I DPR. Jadi panjang urusannya. Makanya saya minta kepada menteri terkait untuk cepat menjelaskan.
Apa ada investor yang bertaÂnya kepada Anda terkait masaÂlah itu?
Ada juga. Makanya saya biÂlang, klarifikasi setiap masalah itu perlu cepat dilakukan.
Siapa investor itu?
Tidak usah saya sebutkan. Yang pasti investor besar dong. Anda bisa selidiki sendiri invesÂtor yang besar.
Kalau menterinya tidak menÂjeÂlaskan, apa yang Anda laÂkuÂkan?
Ya. Saya yang menjelaskanÂnya. Lalu masalah ini sudah klir. Tapi ke depan, hal-hal seperti ini perlu dilakukan klarifikasi secara cepat.
Masak menteri diam saja terhaÂdap berita bohong.
Apa ada menteri lain yang tiÂdak melakukan klarifikasi?
Ada kekerasan terkait keruÂkuÂnan beragama di negeri ini, maÂsak Menteri Agama diam saja. Ini perÂlu klarifikasi, sehingga publik itu tahu persoalan sebenarnya. Berita yang bengkok harus cepat diluÂruskan para menteri. Masak hal seperti ini harus dijawab PreÂsiden.
Apa dengan kelalaian seperti ini sudah layak dilakukan reÂshuffle kabinet lagi?
Saya kira ya. Pantas-pantas saja dilakukan reshuffle. Sebab, mereka pasif saja. Tidak mau memÂbela pemerintahnya yang menghadapi masalah-masalah yang sedang dihadapi masyaÂraÂkat.
Terkait kasus Century, apa MenÂteri Keuangan perlu klaÂrifiÂkasi?
Kalau sudah masuk ke ranah hukum, Menteri Keuangan tidak perlu mengklarifikasi. Ngapain jawab-jawab lagi. Biarlah proses hukum berjalan apa adanya.
Kalau ada yang bilang kita takut dengan kasus Century, saya tegaskan kita tidak takut kok. Katanya Ketua KPK hebat, ya silakan diperiksa saja. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05