Berita

ilustrasi/ist

Gerindra: Renovasi Toilet Irasional, Seharusnya Tingkatkan Kesejahteraan Petugas Pembersih DPR

MINGGU, 08 JANUARI 2012 | 10:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Banyak anggota DPR yang resah dengan rencana renovasi toilet di 22 lantai gedung Nusatara I yang memakan aanggaran Rp 2 miliar. Suara penolakan atas rencana itu datang dari hati nurani anggota DPR yang mampu melihat persoalan lebih jernih.

"DPR jadi tuli dan irasional. Saya menghawatirkan citra DPR semakin jadi cemoohan masyarakat apabila terus menerus ngotot membela rencana tak wajar itu," ujar anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu pagi (8/1).

Tindakan irasional, menurutnya, mempraktekkan ketulian. Penghabisan anggaran miliaran rupiah yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan rakyat banyak bukanlah keputusan tepat saat ini.


"Saya kira ada yang salah di DPR sekarang ini. Sebenarnya tidak semua toilet bermasalah, tapi kenapa harus semua diganti? Padahal toilet ini baru diganti tahun lalu, sehingga masih sangat layak digunakan," kata Martin yang sehari-hari bertugas di Komisi Hukum DPR.

Martin mengaku tidak melihat toilet DPR yang bermasalah, namun perawatan kebersihannya yang perlu ditingkatkan. Di sisi lain, petugas pembersih di DPR gajinya kecil dan tidak layak, sehingga sering kurang sigap dalam melaksanakan tugasnya.

"Sering kita tidak tega menegur para petugas kebersihan ini karena gajinya yang kecil itu, padahal anggaran untuk kebersihan ruangan di DPR cukup besar, Rp 61 miliar untuk biaya pemeliharaan gedung dan taman tahun lalu," ungkapnya.

Pada persoalan itu sebetulnya menurut Martin harus dilakukan pembenahan. Mengapa ada toilet yang kurang terawat kebersihannya, meski anggaran yang dipakai untuk sektor itu sangat besar. Oleh karena itu DPR tidak perlu ngotot terhadap kritikan masyarakat.

"Malah sebaiknya DPR membuka hati dan telinganya, sebagai refleksi dari rasionalitas yang sehat," tandasnya. [ysa]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya