Berita

iberamsjah/ist

Gerakan Perubahan Bukan untuk Menjatuhkan, Tapi Supaya Presiden Tidak Menggemuk

JUMAT, 06 JANUARI 2012 | 14:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sebaiknya jangan cepat menyimpulkan bahwa gerakan pro-perubahan yang diusung kelompok masyarakat, mahasiswa bersama beberapa tokoh oposisi nasional adalah upaya menumbangkan pemerintahan yang sah.

"Saya rasa itu tidak untuk menjatuhkan pemerintah yang sah. Saya tahu gerakan mahasiswa, LSM, terlebih tokoh agama, mereka tahunya harus ada perbaikan keadaan. Mereka kasihan lihat banyak orang tidak tahan lagi menderita miskin," kata Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (6/1).  

Dia sepakat dengan seruan harus ada perubahan sekarang juga. Dia juga tak menyangkal bahwa kejatuhan pemerintahan yang sah bisa jadi ekses dari gerakan tersebut. Menurutnya, kalau Presiden SBY yang selama ini membiarkan banyak kasus-kasus pelanggaran HAM tetap dipertahankan, maka bukan tak mungkin penembakan aparat terhadap rakyat terus terjadi. Di bawah kepemimpinannya pun kasus hukum ditangani secara tebang pilih.


"Salah SBY sendiri tidak melakukan apa-apa yang berarti. Mereka yang berdemonstrasi itu awalnya tidak ada niat menggulingkan pemerintah. Mereka baik sekali tujuannya, kasihan pada nelayan, buruh tani, perangkat desa. Mereka sudah ribuan kali mengingatkan presiden," ujarnya.

Presiden SBY, katanya lagi, sebaiknya segera berhenti menghabiskan energi untuk pencitraan, dan terjun langsung ke rakyat yang melakukan aksi jahit mulut di depan DPR, datang ke lokasi tragedi Bima, Mesuji dan meninjau langsung masyarakat Papua di kawasan tambang Freeport. Dengan demikian maka gerakan anti-pemerintah akan mereda.

"Jika terus diam saja, maka dia akan makin gemuk, karena kerjanya tidur saja. Lihatlah pemimpin negara maju itu tidak ada yang gemuk-gemuk karena mereka kerjanya berkeliling negeri meninjau langsung dan menyapa rakyat," tandas dia.[ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya