PT Bakrie & Brothers Tbk
PT Bakrie & Brothers Tbk
RMOL.Surat peringatan dari Badan Pengawas Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) keÂpada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dinilai bisa mempeÂngaÂruhi prospek saham perusahaan.
Dampak negatif akan diÂdapat jika respons emiten grup Bakrie ini tidak sesuai harapan.
Hal itu dikatakan pengamat pasar modal David Ferdinandus. Menurutnya, para pelaku pasar modal akan mengawasi semua aktivitas emiten di pasar modal.
“Setiap aktivitas emiten akan diamati pelaku pasar modal. Para investor akan juga merespons seÂtiap aktivitas itu. Jika positif tenÂtuÂnya akan direspons positif pula, begitu pula sebaliknya,†ujarnya kepada Rakyat Merdeka.
Supaya dampak negatif terseÂbut tidak dalam jangka panÂjang, DaÂvid menyarankan, BNBR haÂrus segera merespons surat periÂngatan dari Bapepam. Ia meÂngaÂÂtaÂkan, respons BNBR itu akan juÂga menentukan bagaimana prosÂpek saham BNBR nantinya.
“Surat peringatan tersebut tenÂtuÂÂnya mengharapkan respons dari Bakrie & Brother. BapeÂpam-LK sebagai pemegang otoÂritas pasar modal akan menÂjadi referensi paÂra pelaku pasar moÂdal. Jika ingin mendapat resÂpons positif dari pelaku pasar moÂdal, perusahaan harus meresÂpons surat peringatan itu deÂngan tepat,†ungkapnya.
Bapepam-LK melayangkan suÂrat peringaÂtan kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) pekan ini. BapeÂpam-LK akan menunggu diÂtanggaÂpinya surat itu hingga minggu depan terhitung dari diÂlayangkannya surat ke BNBR.
Kepala Biro PKP Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R Azis meÂngatakan, surat ke BNBR memÂÂÂpunyai dua tujuan. Yaitu perÂtama, mengingatkan BNBR memÂÂpunyai komitmen untuk memÂbawa perseroan menjadi lebih baik pasca akuasi.
“Sekarang kan proses kuasi sudah tuntas. Tinggal kita meÂmanÂtau perkembangan kinerja perseÂroan pascakuasi yang harus lebih baik dari sebelumnya,†ujar Gonthor.
Kedua, untuk meminta keteraÂngÂan lebih lanjut terkait laporan keuangan BNBR per September 2011. khususnya terkait kerugian yang dialami oleh perseroan. “Ya intiÂnya sekali lagi mengingatkan agar mereka tidak lupa komitÂmennya tersebut,†jelasnya.
Seperti diketahui, laporan keÂuangan BNBR memÂbukuÂkan rugi bersih sebesar Rp 650,6 miliar di kuartal-III 2011. Angka tersebut menunjukkan lonjakan keÂrugian hingga 68 perÂsen dari peÂriode yang sama tahun sebelumÂnya yang hanya sebesar Rp 208,5 miliar. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57