Berita

polri/ist

TB Hasanuddin: Polri Harus Segera Direstrukturisasi!

MINGGU, 25 DESEMBER 2011 | 22:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Berdasar fakta beberapa tragedi berdarah akhir-akhir ini di beberapa daerah, seharusnya Presiden SBY segera pertimbangkan langkah merestrukturisasi Polri.

"Sejak Polri pisah dari ABRI, seharusnya Polri menata diri menjadi polisi sipil yang soft dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam lingkungan masyarakat. Kenyataannya justru kebalikannya," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu malam (25/12).

Dia berpendapat, reformasi Polri justru meniru gaya dan cara-cara militer, dari mengayomi menjadi "melibas", dari hanya melumpuhkan menjadi "mematikan".


"Lihat saja senjata perorangan yang dipakai Brimob, bukan lagi senjata untuk melumpuhkan, tetapi senjata sekelas pasukan komando," terangnya.

Ironisnya lagi, imbuh politisi PDI Perjuangan ini, personel Brimob malah tidak memiliki tameng, helm huru hara, gas air mata atau water canon, tapi malah melengkapi dirinya dengan senjata mesin otomatis, sangkur dan panser.

Bahkan, ungkapnya, dalam HUT Bhayangkara 1 Juli,  satuan Polantas berdefile memakai pedang kavaleri TNI AD. Struktur organisasi yang dipakai juga seperti TNI zaman Orba, mulai dari Kapolsek mempunyai hirarki vertikal ke atas ke Kapolres, Kapolda, Kapolri sampai Presiden sebagai  "kepala tertinggi" Polisi negara.  Polisi dimanapun biasanya menggunakan organisasi kewilayahan, kepala polisi di wilayah tertentu bertanggung jawab kepada otoritas sipil setempat.

Sekarang Polri juga menjadi lembaga yang super, karena mereka yang membuat program, mereka juga yang membuat rencana anggaran, meminta anggaran, menggunakan anggaran, bahkan mereka juga yang mengevaluasi kinerjanya. Seharusnya ada sebuah kementerian yang membawahinya seperti juga Kemenhan untuk TNI .

"Saya tak habir pikir mengapa Presiden SBY tak mau belajar dari pengalamannya untuk segera meredisposisi dan restrukturisasi Polri . Atau barangkali ada keuntungan lain bagi pemerintah sekarang ini bila Polri di bawah langsung Presiden, tutup TB.[arp]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya