Berita

wamen pertanian/ist

Politisi PKS Kecam Optimisme Wakil Menteri Pertanian

SENIN, 28 NOVEMBER 2011 | 22:59 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi optimisme Kementerian Pertanian. Tapi yang jadi sasaran kritik bukan menterinya, Suswono, yang notabene berasal dari PKS, melainkan Wakilnya, Dr. Rusman Heriawan.

Optimisme Rusman akan terjadi peningkatan produksi beras pada tahun 2012, dengan alasan terjadinya carry over produksi tahun 2011 kepada tahun 2012 dan optimalisasi kebijakan pangan yang akan lebih baik pada tahun 2012 khususnya dengan BUMN, yang bertanggung jawab kepada penyediaan bibit dan pupuk, dinilai PKS tak beralasan.

"Optimisme harus perhatikan realitas lapangan, apalagi target produksi beras tahun 2011 tidak optimal. Sasaran produksi tahun 2011 sebesar 70,559 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan menurut Angka Ramalan (ARAM) III tahun 2011 produksi padi baru mencapai 65, 3 juta ton GKG," kecam politisi PKS yang duduk di Komisi IV DPR, Rofi Munawar di Jakarta (Senin, 28/11).


Rofi menambahkan saat ini luas sawah secara nasional hanya 8 juta hektar dan sulit bertambah.  Tercatat sepanjang tahun 1991-2008 laju konversi lahan sawah sebesar 365.459 hektar. Di kurun waktu yang sama, penambahan luas sawah hanya sebesar 364.459 hektar. Sehingga hampir dua dekade telah terjadi defisit sawah sekitar seribu hektar.

Ditegaskan dia, koordinasi yang konkrit perlu segera dilakukan antara Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), mengingat sejak tahun 2006 sampai 2010 realisasi perluasan cetak sawah setiap tahunnya tidak pernah melebihi 25 ribu hektar. Jika tidak ada realisasi pemanfaatan 2 juta hektar lahan terlantar yang dijanjikan oleh BPN serta 200 ribu hektar areal hutan yang dialihfungsikan menjadi sawah oleh Kemenhut, maka peningkatan produksi beras akan sulit tercapai.

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), kata Rofi, menjadi masalah yang juga belum tuntas. Tercatat luas lahan sawah yang terkena OPT pada tahun 2011 mencapai 633.369 hektar. Dari luas sawah tersebut yang mengalami puso atau gagal panen hingga 38.403 hektar-nya.

"Ini menunjukkkan pengendalian OPT belum berjalan maksimal, sebaran hama masih cukup besar dan belum bisa dibatasi," tegas Rofi.

Pembangunan infrastruktur pertanian, sambung Rofi, menjadi catatan berikutnya yang harus dioptimalkan, "Setiap musim penghujan tiba, sawah petani selalu saja kebanjiran, sedangkan ketika kemarau tiba kekeringan pun tidak dapat
dihindarkan," tandasnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya