Berita

rizal ramli/ist

Rizal Ramli: Hentikan Teror dan Pelanggaran HAM di Papua!

JUMAT, 25 NOVEMBER 2011 | 21:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Koalisi Perubahan untuk Papua (KPP) mendesak pemerintah segera menghentikan terjadinya penembakan dan pelanggaran hak azasi manusia (HAM) berat di Papua. Terjadinya eksodus besar-besaran mahasiswa Papua dari Jakarta pulang ke daerah masing-masing karena adanya ancaman terhadap mereka.

Menurut Ketua Umum KPP, Rizal Ramli, pemerintah sepertinya tidak mau belajar dari pengalaman sejarah. Berlarut-larutnya penyelesaian konflik di daerah, seperti di bekas Timor Timur dan Aceh, disebabkan karena pemerintah lebih banyak menggunakan pendekatan keamanan yang sering tidak manusawi. Padahal, pendekatan keamanan tidak pernah menyelesaikan masalah. Yang ada justru semakin menimbulkan kebencian penduduk setempat,  peningkatkan eskalasi konflik, dan semakin besarnya tuntutan untuk melepaskan diri dari NKRI.

"Jakarta harus segera menghentikan pendekatan kekerasan dan keamanan di Papua. Pemerintah juga harus menghilangkan ketakutan berlebihan terhadap gerakan sparatis yang akan melepaskan diri dari Indonesia. Sikap paranoid seperti itulah yang menjadi penyebab utama tindakan represif aparat dan pelanggaran HAM berat di Papua," ujar Rizal Ramli yang juga dikenal sebagai tokoh nasional perubahan.


Vience, salah seorang tokoh perempuan Papua, mengatakan saat ini berkembang teror yang melanda para mahasiswa. Jangankan di Papua, para mahasiswa asal Papua di Jakarta, terutama yang tinggal di asrama-asrama, didatangi orang-orang tertentu. Mereka bertanya tentang banyak hal yang menimbulkan suasana ketakutan.

“Para orang tua minta anak-anaknya segera pulang. Mereka bilang, kalau pun kamu mati, lebih baik mati di depan mama, daripada mati jauh dari rumah. Di Papua, tiap menjelang tanggal 1 Desember, rumah-rumah penduduk didatangi aparat keamanan dan diminta mengibarkan bendera merah putih. Jika tidak, mereka dianggap bukan orang Indonesia dan diancam akan dibunuh. Bahkan kini banyak beredar sms yang jelas-jelas teror yang sengaja ditebar untuk menimbulkan suasana ketakutan kepada warga,” papar Vience.

Wakil Ketua Umum KPP Marthen A Kafiar mengatakan, sikap pemerintah pusat kepada Papua seperti melupakan sejarah. Padahal, Papua juga merupakan bagian dari Indonesia. Bahkan, lanjut dia, sejarah Indonesia antara lain juga dimulai dari Papua. Sejumlah tokoh kemerdekaan pernah dibuang Belanda ke Boven Digoel, Papua. Soekarno sendiri menghormati jasa putra Papua, Johanes Abraham, dalam bentuk patung “Bebaskan Irian Barat” di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Tokoh Papua lainnya SM Doloksaribu mengatakan, kalau Jakarta mau mempertahankan Papua, hentikan segera pelanggaran HAM berat yang selama ini terjadi. Tinggalkan pendekatan kekerasan dan keamanan. Sebab, kata dia, segala tindakan represif seperti itu justru mengundang campur tangan pihak internasional. Jika hal ini terjadi, bisa membahayakan dan memperpendek usia NKRI. Sebaiknya dekati penduduk Papua dengan pendekatan sosial dan kemanusiaan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya