Berita

ILUSTRASI/IST

Bank Indonesia

Lending Model UMKM, Upaya Menularkan Keberhasilan Bisnis

Oleh: Miftah Fauzi
JUMAT, 25 NOVEMBER 2011 | 13:51 WIB

BANK Indonesia sebagai bank sentral di sebuah negara yang sedang berkembang, sudah sewajarnya tidak hanya memperhatikan tugas utamanya yang diamanatkan oleh Undang-Undang untuk melakukan upaya menstabilkan nilai rupiah, namun juga harus memiliki perhatian lebih besar kepada upaya mendorong sektor riil dan mengentaskan kemiskinan  melalui kegiatan yang diarahkan untuk mendukung tumbuh kembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Upaya menumbuhkembangkan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia tentunya hanya menyentuh salah satu aspek saja khususnya adalah aspek informasi dan keuangan, karena aspek lain seperti teknis produksi, pemasaran, dan manajemen usaha sudah menjadi tugas dan tanggung jawab dari pemerintah melalui berbagai dinas atau departemen yang dimiliki.

Untuk aspek informasi dan keuangan, Bank Indonesia menyediakan beberapa informasi kepada perbankan dan UMKM yang mana informasi tersebut diperoleh melalui serangkaian penelitian.

Dalam hal ini, salah satu penelitian yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah melakukan penelitian model pembiayaan (lending model). Apakah lending model itu? Ide dasarnya adalah menginformasikan dan menyebarluaskan suatu bisnis atau komoditi yang pelakunya adalah UMKM di suatu daerah yang telah berhasil dan mapan dari segi bisnis yang dibuktikan dengan adanya produksi yang berkelanjutan dengan telah memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan.

Usaha yang telah berjalan baik tersebut dijadikan model pembiayaan untuk dapat direplikasi atau dibuat di daerah lain. Diharapkan UMKMK di daerah lain yang memiliki karakteristik dan kondisi kurang lebih sama dengan usaha yang berhasil tersebut dapat mencontoh dan mereplikasi model bisnis ini, sehingga dapat tercipta UMKM baru di berbagai daerah di Indonesia.

Selanjutnya, dengan mengacu kepada keberhasilan bisnis dan yang diperkuat dengan perhitungan kelayakan bisnis UMKM maka diharapkan akan memudahkan bagi perbankan dalam memutuskan untuk memberikan pembiayaan sehingga akan lebih banyak bank yang berbondong-bondong memberikan pembiayaan.

Sampai saat ini Bank Indonesia telah memiliki model pembiayaan konvensional untuk 112 komoditi yang tersebar di sektor pertanian, industri dan perdagangan dan 30 komoditi dengan sistem pembiayaan syariah. Informasi selengkapnya tentang hasil penelitian model pembiayaan dapat di lihat dalam "Info UKM" yang dapat diakses dengan alamat www.bi.go.id.

Selintas isi dari laporan lending model akan berisi informasi mengenai ringkasan pola pembiayaan, pendahuluan, profil usaha dan pola pembiayaan, aspek teknis produksi, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek social ekonomi dan lingkungan, kesimpulan  serta saran. Pada bagian profil dan pola pembiayaan berisi al. gambaran profil usaha atau komoditi di wilayah penelitian, informasi jenis dan sumber pembiayaan yang sudah pernah diberikan.

Pada bagian aspek teknis produksi, akan berisi informasi lokasi usaha, fasilitas produksi dan peralatan, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, proses produksi  dan kendala produksi. Pada bagian aspek pasar dan pemasaran antara lain berisi permintaan dan penawaran produk, harga, jalur pemasaran, kendala pemasaran, dan tata niaga. Sementara pada bagian aspek keuangan akan berisi pemilihan pola usaha, komponen dan struktur biaya investasi, kebutuhan dana investasi dan modal kerja, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan kelayakan usaha serta analisis sensitivitas kelayakan usaha. Dan untuk aspek ekonomi, social dan dampak lingkungan  berisi antara lain penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan pencemaran lingkungan.

Diharapkan dengan adanya penelitian lending dodel ini akan lebih banyak melahirkan UMKM baru di seluruh wilayah Indonesia dan lebih mendorong penyaluran kredit perbankan sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia dapat cepat terwujud. Semoga.

*) penulis adalah analisis kredit

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Sultan Bachtiar Najamuddin Rising Star Bengkulu

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:53

Korea Selatan Sepakat Tanggung Biaya Keamanan Tentara AS Sebesar Rp17 Triliun

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:50

Lawan Hoaks Menuju Pilkada Jakarta Berintegritas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:41

Jadi Irup Terakhir Sebagai Presiden, Jokowi Berterima Kasih ke TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:14

APPI Optimis Multifinance Dapat Bantu Pemerintah Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:47

Kabinet Prabowo-Gibran Idealnya Lebih dari 50 Persen Diisi Profesional

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:24

Jokowi: HUT TNI Tahun Ini Paling Merakyat

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:44

Dinasti di Parlemen, Ini Daftar Anggota Dewan yang Punya Relasi Keluarga

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:20

Peluru Israel Tidak akan Pernah Habis

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:54

Brent Melonjak dalam Sepekan Imbas Timteng Memanas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:53

Selengkapnya