ist
ist
RMOL. Penetrasi internasional terhadap petani tembakau di Indonesia sangat kuat dan telah membuat pemerintah semakin kebingungan dan lemah. Dibutuhkan kepedulian dan keseriusan masyarakat luas untuk memberikan kekuatan kepada pemerintah agar tidak ragu memihak kepentingan petani tembakau.
"Ini bermula dari masuknya IMF saat krisis moneter 1998. Namun saat itu pemerintah berani menentang IMF setelah ada protes besar-besaran ribuan petani tembakau, akhirnya pemerintah berani melahirkan PP No 19 Tahun 2003," kata AS Murdiyati dari Badan Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Kementerian Pertanian, dalam diskusi buku hasil riset PBNU dan FISIP UI “Hitam Putih Tembakau†di STAINU Malang, Jawa Timur (Minggu, 20/11).
Menurut Murdiyati, saat ini merupakan momentum tepat bagi petani tembakau untuk melakukan protes keras atas ketidakadilan yang tercermin dari berbagai regulasi dan kebijakan yang mengancam kelangsungan petani tembakau.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02