RMOL. Pernikahan Edhie "Ibas" Yudhoyono dengan Siti Ruby Aliya Rajasa ditaksir menghabiskan biaya Rp 12 miliar. Di tengah kebanyakan rakyat yang masih hidup susah, pernikahan Ibas-Aliya dengan biaya sebesar ini sangat tak wajar.
"Ini sangat ironis," ujar aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Mustar Bona Ventura, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 20/11).
Biaya pernikahan Ibas-Aliya tersebut, dalam catatan Bona, menyamai pernikahan artis Hollywood, Christine Zeta Zone-Michael Douglas yang menghabiskan biaya 1,5 juta dolar AS dan disebut-sebut oleh media sebagai salah satu dari dua belas pernikahan termahal dunia di abad ini.
Menurut Bona, sebagai artis dari negara kapitalis yang menghalalkan hedonisme, gaya hidup
glamour, biaya 1,5 juta dolar AS yang dihabiskan Christine-Michael dalam pernikahannya sangat wajar. Mereka butuh sensasi untuk bisa mendongkrak popularitas dan meningkatkan tarif mereka mengikuti reputasi dan popularitas yang sudah diakui dunia. Sementara Ibas-Aliya, katanya, hanya sebagai putra-putri dari Presiden dan Menteri di negara berasaskan Pancasila, yang gajinya 100 persen dibayar oleh rakyat termasuk 130 juta rakyat miskin juga ikut membayar gaji mereka.
"Kalau artis Hollywood membuat pesta pernikahan yang tidak hedon maka publik akan menilai itu bukan pernikahan yang pantas untuk artis Hollywood. Tapi ketika seorang Presiden di negara Pancasila membuat pernikahan yang hedon dan glamour di tengah samudera kemiskinan rakyatnya, di saat lebih 60 persen rakyat berada dalam kemiskinan dan penderitaan yang luar biasa maka itu sangat tidak wajar," katanya.
"Ibas-Aliya bukan artis Hollywood," tandas Bona.
[dem]