Berita

ilustrasi/ist

PKS: Kementerian Suryadharma Ali Tak Perlu Lagi Urus Haji

SELASA, 15 NOVEMBER 2011 | 18:01 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nurhasan Zaidi setuju dan mendorong agar Kementerian Agama (Kemenag) tak lagi mengurusi urusan haji. Beban kerja Kemenag mengurusi pendidikan, pembinaan umat dan kerukunan antar umat beragama serta pengelolaan zakat dan wakaf yang sudah terlalu besar menjadi alasannya.

"Kami mendukung usulan agar urusan haji ditangani oleh badan atau lembaga khusus yang terlepas dari Kementerian Agama," kata Nurhasan yang merupakan Anggota Komisi VIII DPR, dalam rilisnya yang diterima redaksi (Selasa, 15/11).

Pertama, beban pendidikan yang mengurusi pendidikan mulai dari madrasah hingga pendidikan tinggi yang diemban Kementerian Agama sangat besar. Madrasah itu jumlahnya ribuan, tersebar di seluruh tanah air. Demikian juga perguruan tinggi agama yang di semua kota besar dipastikan ada.


Kedua, pembinaan umat dan kerukunan antar umat beragama. Umat membutuhkan peran lebih dari Kemenag. Bukan hanya mengandalkan ormas Islam yang dilengkapi dengan ribuan da’i dan ulama, Kemenag sebagai institusi penanggungjawab mestinya total mengurusi hal ini dan juga masalah kerukunan umat antar umat beragama. Gesekan antar umat beragama harus diselesaikan dengan adil, dan imbang bagi seluruh pihak yang bertikai. "Pendirian tempat ibadah paling banyak masalah, itu saja sudah berat,” kata Nurhasan.

Ketiga, beban zakat dan wakaf. UU Zakat sudah disahkan 1 Oktober lalu. Namun, realisasinya masih satu tahun lagi, belum lagi wacana Peninjuan Kembali (PK) UU Zakat oleh sebagian Lembaga Amil Zakat karena dianggap ada monopoli.

"Bayangkan saja, tiga bulan sebelum pelaksanaan haji, panitia sudah dibentuk. Tiga bulan setelah haji, panitia melakukan evaluasi. Dalam satu tahun, setengah tahunnya habis untuk mengurusi haji. Sementara susunan panitia itu mulai Kemenag, para Dirjen hingga pejabat Kanwil. Betapa habis energi mereka. Haji harus dikeluarkan dari Kemenag," katanya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya