Berita

ist

Kompilasi Data Kelautan Berguna untuk Kebijakan Kebencanaan

SENIN, 24 OKTOBER 2011 | 22:13 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kebutuhan untuk mengkompilasi data mengenai isu-isu tektonik dan kegempaan, yang nantinya akan menjadi masukan dan menjadi jembatan antar lembaga sudah mendesak dilakukan. Bahkan diharapkan, nantinya, akan men-support kebijakan kebencanaan bagi pemerintah.

Demikian disampaikan, Andi Arief Staf khusus Presiden Bidang  Bantuan Sosial Dan Bencana saat membuka workshop “Kompilasi Data Kelautan Untuk Evaluasi Tektonik Aktif dan Kegempaan di Indonesia” di Puslit Geoteknologi LIPI Jalan Sangkuriang, Bandung, Jawa Barat (Senin, 24/10).

Menurut Andi, hasil workshop ini nantinya akan melengkapi kerja keras dari tim 9 yang telah berhasil membuat Peta PSHA 2010, sebagai pengganti dari peta zonasi bahaya gempa yang lama, yaitu dari SNI 03-1726-2002.


“Di kami sendiri (Staf Khusus Presiden Bidang Bansos Dan Bencana), kompilasi data ini berguna untuk basis pembangunan sistem aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyuguhkan akses data untuk keperluan wisdom presiden,” terang Andi.

Workshop ini, seperti release panitia, diselenggarakan oleh Pusat Penelitan Geoteknologi LIPI, bersama dengan "The Indonesian Earthquake Hazard Program" of AIFDR (Australian Indonesia Facility For Dissaster Reduction) dan program GREAT-CrATER.

Tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk mempertemukan instansi-instansi pelaku penelitian dan survey kelautan untuk dapat menggabungkan hasil-hasil penelitian dan survey kelautan di Indonesia. Kompilasi data kelautan tersebut bertujuan untuk dapat dimanfaatkan dalam melakukan evaluasi tektonik aktif dan kegempaan di dasar laut.

Kegiatan ini akan menjadi evaluasi sumber-sumber tektonik aktif yang selama ini telah ada dan juga sebagai rangka penyusunan strategi kegiatan penelitian dan survey di instansi masing-masing. Tak kurang, lembaga seperti LIPI, BPPT, PPPGL, BPMigas, ITB, Badan Geologi, KKP, BMKG, Bakosurtanal, TNI-AL dan BNPB hadir dalam acara itu, dimana interaksi melalui workshop ini diharapkan juga dapat  memberikan strategi pengolahan, pengumpulan data kelautan dan strategi pemanfatan data kelautan dan penelitian yang akan datang secara terintegrasi.
 
Dikatakan Dr Danny Hilman, peneliti LIPI dan juga salah satu pembicara, saat ini beberapa instansi pemerintah telah memiliki dan sedang melakukan kegiatan untuk mendapatkan data bawah laut  tersebut untuk berbagai maksud. Misalnya, lanjut  Danny, analisis jebakan hidrokarbon, pemasangan kabel dan pipa bawah laut, dan lainnya.

“Data ini juga akan sangat berguna untuk studi tektonik aktif dan kegempaan. Workshop ini untuk mewadahi dilakukannnya kompilasi data geologi, geofisika dan geodetic kelautan yang bertujuan untuk evaluasi tektonik aktif dan kegempaan di Indonesia,” ungkapnya.

Kegiatan  yang  berlangsung  selama dua hari  (24/10-25/10) ini di dukung oleh instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan survey kelautan di Indonesia, dan instansi pemerintah yang berhubungan dengan kebencanaan, seperti P2O-LIPI, P2G-LIPI, BPPT, PPPGL, BPMigas, ITB, Badan Geologi, KKP, BMKG, Bakosurtanal, TNI-AL (Dishidros) dan BNPB.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya