RMOL. Eko sibuk memasukkan dokumen-dokumen di ruang kerjanya ke dalam kardus. Setelah penuh, kardus ditutup dan direkatkan dengan lakban. Dokumen-dokumen ini tinggal diangkat bila nanti pindah,?kata Kepala Operasional Kantor Cabang Perusahaan Otobus (PO) Kramat Djati.
Perusahaan angkutan ini meÂrupakan salah satu penyewa ruang perkantoran di kompleks Stadion Lebak Bulus. Menurut Eko, perusahaannya sudah berÂkantor di sini sejak 15 tahun lalu.
Lokasi perkantoran ini dinilai strategis karena dekat Terminal Lebak Bulus. Juga dekat dengan peÂmukiman penduduk. PO KraÂmat Djati menyewa ruang kantor berukuran 50 meter persegi. HarÂga sewanya Rp 3,5 juta per bulan. “Sistem pembayaran per tiga buÂlan sebesar Rp 10 juta,†katanya.
Tak lama lagi, Stadion Lebak Bulus dibongkar. Lahan bekas kompleks stadion bakal diguÂnaÂkan untuk Terminal Mass Rapid Transit (MRT).
Eko sudah mendengar kabar meÂngenai pembongkaran stadion sejak awal tahun. Kabar itu diÂketahuinya dari pemberitaan di media massa.
“Tapi, kami belum diberitahu seÂcara lisan maupun surat meÂngeÂnai pembongkaran ini. Mungkin mendekati pembongkaran baru ada (pemberitahuan),†kata pria berkaca mata ini.
Walaupun belum ada pemÂbeÂriÂtaÂhuan waktu pembongkaran, Eko sudah mencari-cari tempat untuk kantor perusahaannya. Lokasinya harus dekat Terminal Lebak BuÂlus. Pilihan pun jatuh di JaÂlan CiÂputat Raya, Pondok Pinang.
“Kalau jadi dibongkar kami deÂngan cepat bisa pindah ke kanÂtor baru. Tapi bila tidak jadi, kami tetap di sini,†kata Eko seraya berÂharap stadion ini tak dibongkar.
Letak stadion berdampingan dengan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Gerbang maÂsukÂnya cukup lebar. Sebuah gapura besi berbentuk melengkung diÂbangun Âdi atas gerbang.
“Stadion Lebak Bulus. Dinas Olah Raya dan Pemuda Provinsi DKI Jakarta,†demikian tulisan di gapura. Gerbang ini memiliki dua pintu. Hanya satu yang dibuka.
Di tengah gerbang dibangun pos jaga. Ukuran tak terlalu besar. Setiap orang yang hendak masuk ke dalam harus mendapat izin dari petugas pos jaga.
Pos jaga juga dibangun di sisi kiri gerbang. Ukurannya lebih beÂsar. Beberapa petugas keamanan terlihat menunggui pos ini.
Melewati gerbang langsung terÂlihat stadion yang dicat hijau muda. Di dinding stadion dipaÂsang spanduk putih berisi imbÂauÂan membersihkan lingkungan dan 3M (menguras, menutup dan mengubur) untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Ruang kantor yang disewa PO Kramat Djati terletak di bawah tribun. Sederetan dengan kantor perusahaan itu, terdapat beberapa ruang yang juga disewakan. Kondisinya kosong.
Ruangan di bawah tribun belaÂkang juga disulap menjadi kanÂtor-kantor. Cukup banyak peruÂsahaan yang menyewa ruangan di sini. Rakyat Merdeka mencatat PT Megah Wilis Kargo, Rumah Sehat Alami dan Duta Agung NuÂsantara (DAN) dan Top TV.
Di bawah tribun kanan juga diÂseÂdiakan ruangan untuk perÂkanÂtoran. PT Biosis Indonesia, PT Pos Indonesia dan PT Rafindo berÂkantor di sini.
Puluhan ruangan perkantoran juga disewakan di bagian depan stadion. Letaknya persis di bawah tribun kelas VIP. Ruangan ini perkantoran di sini lebih besar. Dibagi menjadi tiga lantai.
Lantai satu ditempati PT Bravo Humanika Perkasa yang bergerak di bidang jasa pengamanan, PT Permata Logistik, Sekretariat SeÂkoÂlah Sebakbola, PT Graha MaÂnunggal Wirasembada, MeÂdiÂteÂraÂnia Food, Sekretariat Jakmania dan kantor pengelola stadion.
Lantai dua ditempati PT Multi Servisindo Sarana dan PT Prastya Aswanda Manggala, keduanya bergerak di bidang jasa pengaÂmanan. Perkantoran di lantai tiga masih kosong. Lahan parkir di deÂpan stadion dipenuhi mobil. KenÂdaraan roda empat itu milik orang-orang yang berkantor di sini.
Sepuluh tiang bendera terpaÂsang di halaman ini. Sepuluh benÂdera negara-negara ASEAN berÂkiÂbar-kibar di tiang itu. Di bagian depan kompleks stadion berdiri baÂngunan dua lantai untuk lapaÂngan squash. Di samping gedung ini terdapat kolam renang yang terbuka untuk umum.
Kepala Pelayanan Stadion LeÂbak Bulus, Tatang Muktar belum bisa memastikan kapan pemÂbongÂkaran stadion ini.
“Pemberitahuan dari Dinas (Olah Raga dan Pemuda DKI JaÂkarta) sudah ada. Namun tidak diÂsertai waktu pelaksanaan pemÂbongkaran,†katanya.
Tatang memperkirakan pemÂbongÂkaran dilakukan paling cepat awal tahun depan. Stadion ini menjadi salah satu venue SEA Games yang bakal digelar 9-17 November.
Jakarta dan Palembang dipilih jadi tempat pesta olah raga negaÂra-negara ASEAN ini. Stadion Lebak Bulus dipilih untuk laga sepakbola.
Tatang mengatakan, pihaknya telah memberitahukan rencana pembongkaran ini kepada semua penyewa ruang perkantoran di staÂdion ini. Tujuannya, agar meÂreÂka bersiap-siap pindah jika seÂwaktu-waktu dilakukan pemÂbongkaran.
Ia berharap, Pemerintah DKI JaÂkarta memikirkan nasib para karÂyawan di sini bila Stadion LeÂbak Bulus dibongkar. Karyawan stadion berjumlah 50 orang.
“Bila digusur begitu saja, tanpa dipikirkan nasibnya kan kasihan mereka,†katanya. Ia menguÂsulÂkan para karyawan itu bisa diÂpeÂkerjakan di stadion yang baru.
Selama ini, kata Tatang, peÂngelola memperoleh pemasukan dari penjualan tiket pertandingan sepakbola, penyewaan lapangan sepak bola, lapangan squash, koÂlam renang dan penyewaan ruaÂngan perkantoran. “Ada anggaran dari Pemda tapi sedikit,†katanya.
Pemasukan terbesar diperoleh dari penyewaan ruangan perÂkanÂtoran. Setiap tahun pengelola memÂperoleh Rp 2,6 miliar atau 80 persen dari total pemasukan. Tarif sewa perkantoran di sini bervariasi tergantung posisinya. Berkisar Rp 35-45 ribu per meter per bulan.
Sementara untuk sewa lapaÂngan sepakbola, pengelola meÂmatok tarif Rp 1,1 juta untuk dua jam. Tarif ini berlaku Senin samÂpai Jumat. Untuk akhir pekan, tarifnya lebih tinggi, Rp 1,2 juta.
“Kalau malam hari ditambah Rp 600 ribu untuk biaya listrik,†katanya.
MRT Lebak Bulus-HI Habiskan 15 Triliun
Stadion Lebak Bulus dibongÂkar untuk Mass Rapid Transit (MRT). Angkutan massal yang berbasis rel ini rencananya akan membentang sekitar 110,3 kiloÂmeter (km).
Terdiri dari Koridor Selatan- Utara (Lebak Bulus-Kampung BanÂdan) sepanjang 23,3 km dan Koridor Timur -Barat (Cikarang-Balaraja) sepanjang 87 km.
Pembangunan Koridor SelaÂtan-Utara dari Lebak Bulus- KamÂpung Bandan dilakukan daÂlam dua tahap. Tahap I akan diÂbaÂngun terlebih dahulu mengÂhuÂbungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran Hotel IndoÂneÂsia (HI) sepanjang 15,2 km dengan 13 stasiun (7 stasiun laÂyang dan 6 stasiun bawah tanah).
Enam stasiun bawah itu berada di Masjid Al Azhar, Istora SeÂnayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setia Budi, dan Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia.
Tujuh stasiun elevated (layang) di Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja dan ditarÂgetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Proyek Tahap I ini akan mengÂhabiskan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar 15 triliun rupiah. Dana tersebut terbagi menÂjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari BunÂdaran HI ke Kampung Bandan sepanÂjang 8,1 km yang akan diÂbangun sebelum tahap I berÂopeÂrasi dan ditargetkan berÂoperasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi keÂlayaÂkannya sudah selesai.
Sementara Koridor Barat-Timur masih tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan paÂling lambat beroperasi pada 2024- 2026. MRT dianggap sebaÂgai salah satu solusi mengatasi kemacetan di ibu kota. MRT mampu meÂngangkut 300 ribu peÂnumpang per hari.
Dibangun Bakrie, Bisa Tampung 15 Ribu Orang
Stadion Lebak Bulus terletak di Jalan Raya Jagorawi Nomor 1, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Stadion ini dibangun Grup Bakrie pada era 1980-an, dengan masa kelola 20 tahun.
Setelah itu diserahkan ke PeÂmerintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini, pengelolaan stadion di baÂwah Dinas Olah Raga dan PeÂmuda Pemprov DKI Jakarta.
Stadion yang menjadi markas PerÂsija Jakarta ini mampu meÂnampung 15 ribu penonton. BÂeÂbeÂrapa pertandingan besar perÂnah digelar di stadion bertipe modern ini. Yakni, Piala Asia U-17 pada 2007 dan Kualifikasi Grup G PiaÂla Asia U-16 pada tahun berikutnya.
Ketika Jakarta dipimpin SutiÂyoÂso, stadion ini menjadi tempat penyelenggaraan Piala Emas Bang Yos mulai 2003 sampai 2006. Stadion ini menyandang peÂringkat C plus. Dengan penilaiÂan C plus untuk tribun, B tempat duduk, C plus untuk fasilitas.
Rumput stadion ini mendapat nilai B plus. Skor B diberikan untuk drainase, penerangan dan papan skor. Stadion ini menjadi markas Jakmania, pendukung keÂsebelasan Persija Jakarta.
Pembebasan Lahan Stadion Baru Rp 580 M
Pembongkaran Stadion Lebak Bulus dilakukan berÂsaÂmaan dengan pembangunan TerÂminal Koridor I Mass RaÂpid Transit (MRT). Menurut GuÂbernur DKI Jakarta Fauzi BoÂwo, proyek itu jalan awal 2012.
“Nggak ada masalah dengan proyek MRT. Kalau saya kaÂtaÂkan ini (stadion) harus pinÂdah ya pindah,†kata Fauzi Bowo.
Untuk mengganti Stadion LeÂbak Bulus, Pemerintah ProÂvinsi DKI Jakarta akan memÂbangun stadion baru. LokasiÂnya telah ditetapkan di kawaÂsan Bintaro, Jakarta, mengarah ke jalan tol BSD-JORR.
Sebenarnya ada beberapa piÂlihan lokasi stadion baru yakni di Jalan Ampera dan JaÂlan TB Simatupang. Tapi diputuskan di Bintaro.
“Dilihat dari segi arsitektur kota, lebih bagus dari sekaÂrang. Luasnya mencapai 6-7 hektar. Untuk pemÂbaÂnguÂnanÂnya ya saya tetap monitor,†kata Fauzi Bowo.
Pembebasan lahan untuk stadion baru ini sedang dikebut untuk mengejar pengerjaan fisik megaproyek MRT pada triÂwulan pertama 2012.
Bagaimana desain stadion baru ini? Asisten Sekda DKI BiÂdang Kesejahteraan Rakyat, Mara Oloan Siregar mengatakan, pihaknya menggelar sayembara desain stadion ini.
Sayembara ini untuk mengÂhimÂpun partisipasi masyarakat. Juga unÂtuk mendapatkan desain terÂbaik. Setelah desain dipilih, akan diÂbuat detail enginering design (DED).
DED inilah yang kemudian menentukan anggaran stadion baru sebenarnya yang dibutuhÂkan. “Dari DED itu akan ketaÂhuan kebutuhan (dana) sebenarÂnya berapa,†kata Oloan.
Mengenai waktu pelaksanaan sayembara itu, Oloan belum bisa memastikan. Pasalnya, Pemprov DKI masih menunggu pengeÂsahan APBD Perubahan. “Setelah dana disetujui DPRD, akan diÂmaÂsukkan ke APBD 2012. Baru saÂyembara dilaksanakan,†tuturnya.
Untuk pembebasan lahan komÂpleks stadion baru yang luasnya mencapai 8 hektar ini, Pemprov DKI memerlukan dana Rp 580 miliar. [rm]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
UPDATE
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15