Berita

STADION LEBAK BULUS

On The Spot

Pembongkaran Stadion Lebak Bulus Ditunda

Jadi Venue Pertandingan Sepakbola SEA Games
SABTU, 22 OKTOBER 2011 | 07:21 WIB

RMOL. Eko sibuk memasukkan dokumen-dokumen di ruang kerjanya ke dalam kardus. Setelah penuh, kardus ditutup dan direkatkan dengan lakban. Dokumen-dokumen ini tinggal diangkat bila nanti pindah,?kata Kepala Operasional Kantor Cabang Perusahaan Otobus (PO) Kramat Djati.

Perusahaan angkutan ini me­rupakan salah satu penyewa ruang perkantoran di kompleks Stadion Lebak Bulus. Menurut Eko, perusahaannya sudah ber­kantor di sini sejak 15 tahun lalu.

Lokasi perkantoran ini dinilai strategis karena dekat Terminal Lebak Bulus. Juga dekat dengan pe­mukiman penduduk. PO Kra­mat Djati menyewa ruang kantor berukuran 50 meter persegi. Har­ga sewanya Rp  3,5 juta per bulan. “Sistem pembayaran per tiga bu­lan sebesar Rp 10 juta,” katanya.

Tak lama lagi, Stadion Lebak Bulus dibongkar. Lahan bekas kompleks stadion bakal digu­na­kan untuk Terminal Mass Rapid Transit (MRT).

Eko sudah mendengar kabar me­ngenai pembongkaran stadion sejak awal tahun. Kabar itu di­ketahuinya dari pemberitaan di media massa.

“Tapi, kami belum diberitahu se­cara lisan maupun surat me­nge­nai pembongkaran ini. Mungkin mendekati pembongkaran baru ada (pemberitahuan),” kata pria berkaca mata ini.

Walaupun belum ada pem­be­ri­ta­huan waktu pembongkaran, Eko sudah mencari-cari tempat untuk kantor perusahaannya. Lokasinya harus dekat Terminal Lebak Bu­lus. Pilihan pun jatuh di Ja­lan Ci­putat Raya, Pondok Pinang.

“Kalau jadi dibongkar kami de­ngan cepat bisa pindah ke kan­tor baru. Tapi bila tidak jadi, kami tetap di sini,” kata Eko seraya ber­harap stadion ini tak dibongkar.

Letak stadion berdampingan dengan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Gerbang ma­suk­nya cukup lebar. Sebuah gapura besi berbentuk melengkung di­bangun ­di atas gerbang.

“Stadion Lebak Bulus. Dinas Olah Raya dan Pemuda Provinsi DKI Jakarta,” demikian tulisan di gapura. Gerbang ini memiliki dua pintu. Hanya satu yang dibuka.

Di tengah gerbang dibangun pos jaga. Ukuran tak terlalu besar. Setiap orang yang hendak masuk ke dalam harus mendapat izin dari petugas pos jaga.

Pos jaga juga dibangun di sisi kiri gerbang. Ukurannya lebih be­sar. Beberapa petugas keamanan terlihat menunggui pos ini.

Melewati gerbang langsung ter­lihat stadion yang dicat hijau muda. Di dinding stadion dipa­sang spanduk putih berisi imb­au­an membersihkan lingkungan dan 3M (menguras, menutup dan mengubur) untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Ruang kantor yang disewa PO Kramat Djati terletak di bawah tribun. Sederetan dengan kantor perusahaan itu, terdapat beberapa ruang yang juga disewakan. Kondisinya kosong.

Ruangan di bawah tribun bela­kang juga disulap menjadi kan­tor-kantor. Cukup banyak peru­sahaan yang menyewa ruangan di sini. Rakyat Merdeka mencatat PT Megah Wilis Kargo, Rumah Sehat Alami dan Duta Agung Nu­santara (DAN) dan Top TV.

Di bawah tribun kanan juga di­se­diakan ruangan untuk per­kan­toran. PT  Biosis Indonesia, PT Pos Indonesia dan PT Rafindo ber­kantor di sini.

Puluhan ruangan perkantoran juga disewakan di bagian depan stadion. Letaknya persis di bawah tribun kelas VIP. Ruangan ini perkantoran di sini lebih besar. Dibagi menjadi tiga lantai.

Lantai satu ditempati PT Bravo Humanika Perkasa yang bergerak di bidang jasa pengamanan, PT Permata Logistik, Sekretariat Se­ko­lah Sebakbola, PT Graha Ma­nunggal Wirasembada, Me­di­te­ra­nia Food, Sekretariat Jakmania dan kantor pengelola stadion.

Lantai dua ditempati PT Multi Servisindo Sarana dan PT Prastya Aswanda Manggala, keduanya bergerak di bidang jasa penga­manan. Perkantoran di lantai tiga masih kosong. Lahan parkir di de­pan stadion dipenuhi mobil. Ken­daraan roda empat itu milik orang-orang yang berkantor di sini.

Sepuluh tiang bendera terpa­sang di halaman ini. Sepuluh ben­dera negara-negara ASEAN ber­ki­bar-kibar di tiang itu. Di bagian depan kompleks stadion berdiri ba­ngunan dua lantai untuk lapa­ngan squash. Di samping gedung ini terdapat kolam renang yang terbuka untuk umum.

Kepala Pelayanan Stadion Le­bak Bulus, Tatang Muktar belum bisa memastikan kapan pem­bong­karan stadion ini.

“Pemberitahuan dari Dinas (Olah Raga dan Pemuda DKI Ja­karta) sudah ada. Namun tidak di­sertai waktu pelaksanaan pem­bongkaran,” katanya.

Tatang memperkirakan pem­bong­karan dilakukan paling cepat awal tahun depan. Stadion ini menjadi salah satu venue SEA Games yang bakal digelar 9-17 November.

Jakarta dan Palembang dipilih jadi tempat pesta olah raga nega­ra-negara ASEAN ini. Stadion Lebak Bulus dipilih untuk laga sepakbola.

Tatang mengatakan, pihaknya telah memberitahukan rencana pembongkaran ini kepada semua penyewa ruang perkantoran di sta­dion ini. Tujuannya, agar me­re­ka bersiap-siap pindah jika se­waktu-waktu dilakukan pem­bongkaran.

Ia berharap, Pemerintah DKI Ja­karta memikirkan nasib para kar­yawan di sini bila Stadion Le­bak Bulus dibongkar. Karyawan stadion berjumlah 50 orang.

“Bila digusur begitu saja, tanpa dipikirkan nasibnya kan kasihan mereka,” katanya. Ia mengu­sul­kan para karyawan itu bisa di­pe­kerjakan di stadion yang baru.

Selama ini, kata Tatang, pe­ngelola memperoleh pemasukan dari penjualan tiket pertandingan sepakbola, penyewaan lapangan sepak bola, lapangan squash, ko­lam renang dan penyewaan rua­ngan perkantoran. “Ada anggaran dari Pemda tapi sedikit,” katanya.

Pemasukan terbesar diperoleh dari penyewaan ruangan per­kan­toran. Setiap tahun pengelola mem­peroleh Rp 2,6 miliar atau 80 persen dari total pemasukan. Tarif sewa perkantoran di sini bervariasi tergantung posisinya. Berkisar Rp 35-45 ribu per meter per bulan.

Sementara untuk sewa lapa­ngan sepakbola, pengelola me­matok tarif Rp 1,1 juta untuk dua jam. Tarif ini berlaku Senin sam­pai Jumat. Untuk akhir pekan, tarifnya lebih tinggi, Rp 1,2 juta.

“Kalau malam hari ditambah Rp 600 ribu untuk biaya listrik,” katanya.

MRT Lebak Bulus-HI Habiskan 15 Triliun

Stadion Lebak Bulus dibong­kar untuk Mass Rapid Transit (MRT). Angkutan massal yang berbasis rel ini rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilo­meter (km).

Terdiri dari Koridor Selatan- Utara (Lebak Bulus-Kampung Ban­dan) sepanjang 23,3 km dan Koridor Timur -Barat (Cikarang-Balaraja) sepanjang 87 km.

Pembangunan Koridor Sela­tan-Utara dari Lebak Bulus- Kam­pung Bandan dilakukan da­lam dua tahap. Tahap I akan di­ba­ngun terlebih dahulu meng­hu­bungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran Hotel Indo­ne­sia (HI) sepanjang 15,2 km dengan 13 stasiun (7 stasiun la­yang dan 6 stasiun bawah tanah).

Enam stasiun bawah itu berada di Masjid Al Azhar, Istora Se­nayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setia Budi, dan Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia.

Tujuh stasiun elevated (layang) di Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja dan ditar­getkan mulai beroperasi pada akhir 2016.

Proyek Tahap I ini akan meng­habiskan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar 15 triliun rupiah. Dana tersebut terbagi men­jadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.

Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bun­daran HI ke Kampung Bandan sepan­jang 8,1 km yang akan di­bangun sebelum tahap I ber­ope­rasi dan ditargetkan ber­operasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi ke­laya­kannya sudah selesai.

Sementara Koridor Barat-Timur masih tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan pa­ling lambat beroperasi pada 2024- 2026. MRT dianggap seba­gai salah satu solusi mengatasi kemacetan di ibu kota. MRT mampu me­ngangkut 300 ribu pe­numpang per hari.

Dibangun Bakrie, Bisa Tampung 15 Ribu Orang

Stadion Lebak Bulus terletak di Jalan Raya Jagorawi Nomor 1, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Stadion ini dibangun Grup Bakrie pada era 1980-an, dengan masa kelola 20 tahun.

Setelah itu diserahkan ke Pe­merintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini, pengelolaan stadion di ba­wah Dinas Olah Raga dan Pe­muda Pemprov DKI Jakarta.

Stadion yang menjadi markas Per­sija Jakarta ini mampu me­nampung 15 ribu penonton. B­e­be­rapa pertandingan besar per­nah digelar di stadion bertipe modern ini. Yakni, Piala Asia U-17 pada 2007 dan Kualifikasi Grup G Pia­la Asia U-16 pada tahun berikutnya.

Ketika Jakarta dipimpin Suti­yo­so, stadion ini menjadi tempat penyelenggaraan Piala Emas Bang Yos mulai 2003 sampai 2006. Stadion ini menyandang pe­ringkat C plus. Dengan penilai­an C plus untuk tribun, B tempat duduk, C plus untuk fasilitas.

Rumput stadion ini mendapat nilai B plus. Skor B diberikan untuk drainase, penerangan dan papan skor. Stadion ini menjadi markas Jakmania, pendukung ke­sebelasan Persija Jakarta.

Pembebasan Lahan Stadion Baru Rp 580 M

Pembongkaran Stadion Lebak Bulus dilakukan ber­sa­maan dengan pembangunan Ter­minal Koridor I Mass Ra­pid Transit (MRT). Menurut Gu­bernur DKI Jakarta Fauzi Bo­wo, proyek itu jalan awal 2012.

“Nggak ada masalah dengan proyek MRT. Kalau saya ka­ta­kan ini (stadion) harus pin­dah ya pindah,” kata Fauzi Bowo.

Untuk mengganti Stadion Le­bak Bulus, Pemerintah Pro­vinsi DKI Jakarta akan mem­bangun stadion baru. Lokasi­nya telah ditetapkan di kawa­san Bintaro, Jakarta, mengarah ke jalan tol BSD-JORR.

Sebenarnya ada beberapa pi­lihan lokasi stadion baru yakni di Jalan Ampera dan Ja­lan TB Simatupang. Tapi diputuskan di Bintaro.

“Dilihat dari segi arsitektur kota, lebih bagus dari seka­rang. Luasnya mencapai 6-7 hektar. Untuk pem­ba­ngu­nan­nya ya saya tetap monitor,” kata Fauzi Bowo.

Pembebasan lahan untuk stadion baru ini sedang dikebut untuk mengejar pengerjaan fisik megaproyek MRT pada tri­wulan pertama 2012.

Bagaimana desain stadion baru ini? Asisten Sekda DKI Bi­dang Kesejahteraan Rakyat, Mara Oloan Siregar mengatakan, pihaknya menggelar sayembara desain stadion ini.

Sayembara ini untuk meng­him­pun partisipasi masyarakat. Juga un­tuk mendapatkan desain ter­baik. Setelah desain dipilih, akan di­buat detail enginering design (DED).

DED inilah yang kemudian menentukan anggaran stadion baru sebenarnya yang dibutuh­kan. “Dari DED itu akan keta­huan kebutuhan (dana) sebenar­nya berapa,” kata Oloan.

Mengenai waktu pelaksanaan sayembara itu, Oloan belum bisa memastikan. Pasalnya, Pemprov DKI masih menunggu penge­sahan APBD Perubahan. “Setelah dana disetujui DPRD, akan di­ma­sukkan ke APBD 2012. Baru sa­yembara dilaksanakan,” tuturnya.

Untuk pembebasan lahan kom­pleks stadion baru yang luasnya mencapai 8 hektar ini, Pemprov DKI memerlukan dana Rp 580 miliar.   [rm]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya