Berita

Hanta Yuda AR/ist

Gaya Kepemimpinan SBY yang Letoy yang Paling Penting untuk Dirombak

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2011 | 11:42 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menjadikan alasan kinerja sebagai pertimbangan utama apabila memang ingin merombak Kebinet Indonesia Bersatu II. Tak penting apakah menteri basah atau kering, orang partai atau tidak, kalau memang berkinerja tidak bagus, sang menteri harus dicopot.

Hal itu dikatakan pengamat politik dari The Indonesian Institute Hanta Yuda AR kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

Kedua, masih kata Hanta, Presiden harus menimbang penerimaan publik. Dia menyontohkan, Presiden SBY harus mempertimbangkan untuk mencopot menteri yang diduga tersangkut kasus korupsi atau terlibat dalam praktik selingkuh.


"Ketiga barulah boleh sedikit dipertimbangkan tentang keseimbangan politik. Tapi ini jangan dominan. Ini pertimbangan terakhir dan sedikit saja. Tapi Pak SBY selama ini kita lihat terbalik. Justru yang ketiga ini yang selalu dijadikan pertimbangan," tandasnya.

Selain itu, lanjut penulis buku Presidensialisme Setengah Hati: dari Dilema ke Kompromi ini, yang paling penting untuk dilakukan selain merombak kabinet adalah merombak gaya kepemimpinan SBY sendiri. Gaya kepemimpinan Presiden yang selama ini lamban, ragu, banyak pertimbangan, dan ingin menyenangkan semua orang harus segera ditinggalkan.

"SBY harus mengambil gaya kepemimpinan yang cepat, tegas dan tidak ragu-ragu, berani mengamgbil risiko. Itu yang lebih penting. Karena ini akan berpengaruh terhadap menteri nantinya," demikian Hanta. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya