RMOL. "Aku mimpi belajar budaya Indonesia yang unik dan kaya raya, mengenali bahasanya yang merdu dan tarian yang mengagumkan", kata Helen Korcagina, puteri Rusia kepada koresponden kami di bandar Domodedovo Moskow sebelum berangkat ke Jakarta hari Minggu untuk belajar di Universitas Semarang dalam rangka Program Darmasiswa.
Helen (23), berasal dari kota Voronezh, buaian armada laut Rusia, kota industri ilmiah dan budaya Rusia yang berusia 425 tahun adalah lulusan fakultas psikologi Universitas Saint Petersburg. Setelah belajar satu tahun di Universitas Semarang Helen mau menggunakan pengetahuan kebudayaan Nusantara untuk mendidik anak yang mengalami gangguan kesehatan di suatu kindergarten di kota Utara Rusia di sungai Neva.
"Selama masa satu tahun aku ingin mengelilingi Jawa untuk melihat dengan mata kepala sendiri karya arsitektur agung Borobudur dan kompleks candi Prambanan dan tentu saja mengenali pulau Dewata Bali, seni tari, seni lukis dan seni pahatnya," akunya.
Helen salah seorang dari tim 15 orang dari berbagai kawasan Rusia yang menurut rencana akan belajar bersama 900 putera puteri asing lainnya di Universitas-universitas dan perguruan tinggi di Indonesia setahun atau setengah tahun sesuai dengan Program Beasiswa.
Seorang puteri lain lagi, Yulia Shishkina, 25 tahun, lulusan fakultas ekonomi Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow dari kota Ulyanovsk dan sudah pernah tiga kali ke Indonesia, termasuk menjalani kursus di Pusdiklat di Yogya dan dinas bisnis ke Jakarta dan Bandung. Dia akan mengambil gelar mastering bahasa Indonesianya di Universitas Indonesia untuk membantu melancarkan kerjasama ekonomi Rusia-Indonesia. Yulia mengatakan, bahwa disamping itu dia juga hendak memperluas pengetahuannya mengenai seni budaya Indonesia yang sudah menawan hatinya.
Adalah menggembirakan, bahwa setiap tahun semakin banyak pemuda pemudi Rusia yang kepingin belajar menurut program Darmasiswa yang sudah mulai populer di Rusia. Diantara calon pelajar adalah kaum muda dari berbagai profesi. Bahkan yang sudah memiliki dua profesi pun, masih ingin mengenali kebudayaan Indonesia yang memiliki 17.000 pulau yang terkenal unik di dunia itu.
Dapat diaharapkan, bahwa tunas muda orang Rusia yang akan lulus dari perguruan-perguruan tinggi Indonesia dapat membantu memulihkan hubungan persahabatan yang sangat mesra di masa lampau dan ikut membantu mendirikan jembatan yang baru dan terpercaya untuk meningkatkan hubungan di segala bidang demi kesejahteraan kedua rakyat. Untuk memperkaya rakyat dengan nilai budaya dan rohaniah yang luhur dari kedua bangsa masing-masing.
Tambahan lagi, jumlah orang Rusia yang sudah menguasai dan yang mau menguasai bahasa Indonesia terus meningkat. Buktinya ialah di Kedubes Indonesia, di bawah pimpinan Sekretaris II Enjay Diana yang fasih bicara bahasa Rusia, dibuka kursus bahasa Indonesia gratis yang dikunjungi tidak saja orang muda, tetapi yang sudah lanjut usianya dari berbagai profesi, termasuk guru.
[dem]