Berita

Tantowi Yahya

On The Spot

Campaigners Rapat di Hotel, Tim Lapangan di Rumah Saja

Hendak Maju Pilgub, Tantowi Yahya tak Punya Posko
MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011 | 04:11 WIB

RMOL.Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya hendak meramaikan pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012. Anggota Komisi I DPR ini telah membentuk tim sukses yang akan membantunya meraih kursi DKI-1.

Sejauh ini, Tantowi dan tim suk­ses belum memiliki posko pe­menangan. Rapat strategi digelar di rumah pribadinya, anggota tim maupun hotel. Tim berpindah-pindah hotel. Kadang di Hotel Sulthan Jakarta Pusat. Lain waktu di Hotel Dharmawangsa di Jakarta Selatan.

Rakyat Merdeka sempat me­ngin­tip aktivitas tim Tantowi di Hotel Dharmawangsa Jumat lalu. Dijadwalkan tim berkumpul di Ruang Dwarawati, Bimasena pukul 16.00 WIB.

Setelah ngaret beberapa menit dari jadwal yang sudah diten­tu­kan, Tantowi muncul bersama-sama beberapa anggota tim suksesnya.

Mengenakan batik bermotif biru, Tantowi kelihatan segar. Mukanya berseri dengan senyum yang tak henti-hentinya. Tanpa berlama-lama Tantowi menuju ke ruang rapat.

Tantowi mengambil posisi duduk di bagian tengah meja ber­bentuk persegi tersebut. Tanpa di­komando, anggota tim me­nge­luarkan tumpukan berkas dari tas masing-masing setelah duduk di tempatnya masing-masing.

Berkas itu berisi laporan pro­gram yang sudah dijalankan tim di lapangan. Ini merupakan rapat tim yang pertama setelah Le­ba­ran. Banyak laporan program yang belum sempat dibahas.

Satu per satu anggota tim me­nyampaikan laporan. Tantowi tam­pak mendengarkan dengan seksama. Sesekali dahinya me­ngernyit. Tangannya mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Setelah semua anggota selesai menyampaikan laporan, giliran Tantowi yang bicara. Pria yang selalu menyisir klimis rambutnya ini menyampaikan pendapat atas laporan tim. Saat bicara, Tantowi terlihat ber­wibawa. Setiap kata yang ke­luar dari mulutnya, di­dengar de­ngan seksama peserta rapat. Tak lupa ia memberikan mo­tivasi kepada tim.

Rapat di ruangan berukuran 5x7 meter itu berlangsung serius tapi santai. Sesekali terlontar guyonan yang menghangatkan suasana. Tanpa terasa rapat telah berlangsung berjam-jam. Tak terlihat kejenuhan di raut wajah Tantowi maupun anggota tim.

Media Manager Tim Kam­panye Tantowi Yahya, Amir A Gofur menjelaskan rapat digelar di hotel karena tim belum me­miliki posko. “Kita ngumpul di rumah Mas Tantowi di Bintaro, rumah saya di Cipinang Muara, dan anggota lainnya di Sreng­seng. Kalau ra­pat-rapat biasanya di Hotel Sul­than sama Hotel Dhar­ma­wang­sa,” ujarnya.

Kenapa belum membentuk posko? Amir beralasan pihaknya masih menunggu siapa calon yang diusung Partai Golkar pada Pilgub Jakarta.

Ada tiga kader Golkar yang hendak maju dalam pilgub. Se­lain Tantowi, ada nama Prya Ramadhani (ketua Partai Golkar Jakarta) dan Azis Syamsuddin (anggota DPR dari Golkar).

“Untuk sementara kita ber­kumpul di tempat yang saya se­butkan tadi aja dulu. Sebenarnya sudah cari tempat di Blok M, Tebet dan Mampang, tapi nunggu keluar keputusan. Kan yang ngumpul di hotel nggak sampai akar rumput cuma tim inti. Kalau teman-teman akar rumput ber­kumpul di Cipinang dan Sreng­seng,” ujar Amir. Akar rumput yang dimaksudnya adalah tim yang bergerak di lapangan.

Amir meyakini Tantowi bakal meraih tiket dari Golkar. Ala­san­nya, dalam beberapa survey in­ternal yang digelar partai be­ri­ngin, nama Tantowi lebih unggul dibandingkan Prya dan Azis.

“Sekarang head to head-nya Foke (Fauzi Bowo) dan Tantowi. Berdasarkan hasil Median Survei Nasional terakhir, tingkat ke­su­kaan publik terhadap Tantowi sa­ngat tinggi sebanyak 75 persen. Foke cuma 50 persen,” paparnya.

Golkar, kata Amir,  pasti mem­pertimbangkan hasil survei ini. Sur­vei ini menunjukkan bahwa sosok Tantowi bisa menjadi magnet guna menarik dukungan di pilgub.

“Dengan realitas seperti itu masak DPP Partai Golkar tidak membaca logika publik? Saya me­nyebut Mas Tantowi sebagai bandul kemenangan. Dia dibu­tuh­kan oleh siapapun untuk me­raih kemenangan,” ujarnya.

Walaupun sudah merasa di atas angina, tim tak lantas puas. Hing­ga beberapa ke depan, popularitas kakak kandung dari Helmi Yahya ini terus digenjot sambil DPP Golkar mengambil keputusan siapa yang bakal diusung.

“Bagaimana caranya? Dengan membuat program-program yang bisa menyentuh masyarakat Ja­karta. Kita langsung turun ke la­pangan bersama Mas Tantowi me­nyapa masyarakat dan ke­mu­dian mendengarkan keluhan-ke­luhan mereka,” ujarnya.

Beberapa program yang sudah dijalankan adalah pengajian dan berkunjung ke masjid-masjid di lima wilayah di Jakarta. Tim juga mengadakan lomba karya tulis mahasiswa dan SMA tentang pandangan mereka mengenai Jakarta ke depan.

“Kita juga bikin tabloid dan membagi-bagikan kepada peng­guna busway. Kita juga mengajak mereka bertukar pikiran, banyak masukan yang kami dapatkan. Kita hadir menyerap aspirasi ma­syarakat. Tentunya hal itu sangat berguna untuk menentukan pro­gram apa yang akan kami jalan­kan ke depan,” ucapnya.

Meski belum memiliki markas tetap, kata Amir, tim sudah ber­gerak sejak enam bulan lalu. Se­cara perlahan-lahan tim mem­ben­tuk sel di berbagai titik di Jakarta. Tujuannya untuk menguatkan ja­ringan tim pemenangan Tantowi di akar rumput.

“Tim inti sekitar 25-30 orang. Kita menyebutnya Tim Cam­paig­ners Tantowi Yahya. Dalam per­ge­rakan kita selalu meman­faat­kan teknologi. Misalnya, <I>sharing in­for­masi, memantau pergerakan, jad­wal rapat. Tim inti ini terus ber­kembang membentuk sel yang se­makin hari semakin besar,” jelasnya.

Tim menyebutkan aksi ini se­bagai “Gerakan Cinta Jakarta”.  Lewat berbagai aksi itu, Amir ya­kin Tantowi bisa merebut hati masyarakat Jakarta. “Kita optimis sekali, basisnya dari survei kita paling tinggi. Walaupun po­pu­la­ritas head to head ke dengan Foke, tapi tingkat kesukaannya lebih ke Tantowi,” tandasnya.

Sejauh ini, ungkap Amir, res­pons masyarakat terhadap Tan­towi cukup bagus. Ini bisa terlihat saat anggota Komisi I DPR ini turun ke lapangan. Sambutannya meriah. “Dia publik figur jadi ma­sya­rakat pengen lebih dekat. Mulai turun dari mobil langsung disapa oleh orang-orang. Tidak bisa di­nafikkan, sosoknya me­mang begitu disukai ma­sya­ra­kat,” ujarnya.

Janji Naikkan Dana Atasi Masalah Banjir dan Macet

Nama Tantowi Yahya (50) tak asing lagi di telinga warga Jakarta. Siapa yang tak kenal si penyanyi country yang biasa tampil dengan topi le­barnya sambil memegang gi­tar dan bersenandung merdu layaknya cowboy.

Kini, pembaca acara “Who Wants To Be A Millionare” ter­se­but sudah menanggalkan du­nia keartisannya dan memulai karier sebagai politisi. Lewat Partai Golkar, dia berhasil duduk di DPR.

Bekas resepsionis Hotel Bo­ro­budur ini mencoba per­un­tu­ngannya di pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan. Tantowi bercerita panjang lebar visi dan misi serta cita-cita­nya jika kelak terpilih menjadi orang nomor satu di ibu kota.

Ia punya mimpi menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman serta berbudaya. Me­nu­rutnya, tiga hal itu bisa di­bangun apabila hukum bisa ditegakkan.

“Permasalahan yang paling besar yang saya lihat di Jakarta bawah produk-produk perat­u­ran perundang-undangan tidak dilaksanakan dengan konse­kuen. Sehingga, terjadilah pe­lang­garan-pelanggaran yang ber­mula dari hal kecil sampai ak­hirnya membesar dan pada ak­­hirnya tidak bisa diken­dali­kan,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Dia mencontohkan, penggu­naan trotoar yang tidak dif­un­g­sikan untuk pejalan kaki, badan jalan yang diokupasi pedagang-pedagang kaki lima yang m­e­rasa punya hak karena telah menyetor upeti kepada oknum aparat dan pemukiman-pe­mu­kiman kumuh.

“Itu kalau melihat peraturan se­muanya ada, tapi di situlah ke­lemahannya. Sehingga, Ja­kar­ta sebagai kota yang layak ditinggali oleh kita dan generasi berikutnya dalam konteks aman, nyaman dan berbudaya itu menjadi sulit untuk tere­a­li­sasi. Itu mimpi saya,” ujarnya.

Mengenai masalah kema­ce­tan yang makin hari makin menggila, menurut Tantowi, persoalan ini bisa diselesaikan bila ada keinginan kuat. Ia me­nilai, Pemerintah DKI saat ini bukan tidak mampu tapi tidak mau menyelesaikannya.

“Nah, itu bisa kita lihat dari ba­­gaimana Jakarta ber­komit­men mengurai masalah kema­cetan, termasuk di dalamnya penyediaan transportasi publik yang nyaman, aman dan tepat waktu. Itu permasalahan yang sangat besar, sementara ang­ga­ran yang dicanangkan sangat kecil,” tandasnya.

Menurut dia, anggaran 5 per­sen dari APBD untuk mengatasi banjir dan kemacetan Jakarta yang sangat kompleks tidak memadai. Bila terpilih, Tantowi berjanji menaikkan anggaran tersebut.

“Jadi permasalahan yang be­gitu besar diselesaikan dengan anggaran yang begitu kecil. Ka­lau saya jadi, saya pasti men­dedikasikan untuk itu. Saya ti­dak tahu berapa, tapi ang­ga­ran­nya jauh lebih besar. Pe­r­ma­sa­lahan besar harus dengan solusi anggaran yang lebih besar. Jadi paradigma politik anggarannya harus berubah,” ujarnya. [rm]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya