Berita

ilustrasi

Medvedev Menugaskan Tutup Perusahaan Dirgantara yang Abaikan Keselamatan

SENIN, 12 SEPTEMBER 2011 | 17:51 WIB | LAPORAN: SVET ZAKHAROV


RMOL. Presiden Rusia Dmitry Medvedev menugaskan pemerintah untuk mengerjakan rentetan tindakan untuk menghentikan kegiatan semua perusahaan dirgantara di Rusia yang tidak menjamin keselamatan penerbangan.

Demikian disampaikan dinas pers Kremlin. Penugasan ini harus terlaksana sampai dengan 15 Nopember 2011.

Kepala negara menugaskan juga untuk mengerjakan dan mengagendakan ke Duma Negara Rancangan undang-undang yang mengandung penutupan sementara kegiatan perusahaan penerbangan yang melanggar tuntutan perundangan dirgantara dan diperbesarnya denda administratif atas pelanggaran peraturan maintenance dan pelaksanaan penerbangan.

Kepala negara menugaskan juga untuk mengerjakan dan mengagendakan ke Duma Negara Rancangan undang-undang yang mengandung penutupan sementara kegiatan perusahaan penerbangan yang melanggar tuntutan perundangan dirgantara dan diperbesarnya denda administratif atas pelanggaran peraturan maintenance dan pelaksanaan penerbangan.

Suatu undang-undang lagi yang harus dipersiapakan pemerintah ialah mencantumkan perubahan ke Piagam Dirgantara suatu pasal mengenai pelaksanaan aturan (standar) di bidang pengawasan oleh negara terhadap pendidikan personil dirgantara, pelaksanaan Pigram Kenegaraan mengenai jaminan penerbangan kapal udara armada sipil dan begitu juga pengetrapan sistim pengurusan keselamatan penerbangan.

Kecuali itu, presiden menugaskan hingga 1 Februari 2013, untuk mengambil tindakan urgen mengenai jaminan pembiyaaan leasing kapal udara sipil yang sesuai dengan tuntutan modern terhadap kelayakan terbang tidak pandang negeri asalnya, produsen kapal terbang dan begitu jiga untuk menjamin pemberian subsidi untuk pengangkutan local dan regional. Tambahan lagi, sampai Desember tahun 2011 ini ditugaksan menjamin peningkatan peranan Dinas Federal urusan pengawasan di bidang trabnsport untuk menjamin keselamatn di transport dengan mempertimbangkan kemungkinan dipertahankannja jumlah stafnya.

Penugasan yang lainnya ialah sampai 1 Januari 2012 menggiatkan pekerjaan untuk melengkapi kapal udara dengan sistem peringatan tubrukan dengan bumi dan sistim peringatan bagi pesawat di udara sesuai dengan standar ICAO. Medvedev juga menugaskan sampai  31 Desember 2012 mengambil tindakan untuk melengkapi kapal udara sipil dengan mercusuar sistim radio KOSPAS-SARSAT SATELITE dan menjamin pekerjaan mereka yang tepercaya dalam rezim otomatis.

Medvedev menandatangani jumlah penugasan berkaitan dengan hasil penelitian terhadap bencana pesawat Yak-42 di daerah Yaroslavl.[dem]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya