Berita

Dmitry Medvedev/ist

Dunia

LAPORAN DARI RUSIA

Medvedev: Libya Harus Tetap Utuh dan Berdaulat

JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 | 13:46 WIB | LAPORAN: SVET ZAKHAROV

RMOL. Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan, perdamaian di bumi Libya setelah pemberontak menjatuhkan rezim Khadafy hanya bisa terwujud bila dua resolusi dari DK PBB, yaitu resolusi 1970 dan 1973, ditaati dengan tegas.

Medvedev juga ingin agar orang-orang Libya satu suara dalam masa transisi kini mengingat Libya merupakan suatu negara yang amat kompleks terdiri dari banyak suku bangsa dan klan.

"Bagaimanakah perkembangan selanjutnya saya belum tahu. Jika kaum pemberontak cukup kuat untuk mempersatukan negeri atas dasar demokrasi, kami dengan sendirinya akan mempertimbangkan diadakannya hubungan dengan mereka," kata Medvedev dalam konfrensi pers, Kamis (25/8).


Medvedev mengatakan, Khadafi masih memiliki kekuatan pasukan dan pengaruh. Hal itu dapat menciptakan dua kekuasaan di Libya meskipun kaum pemberontak sukses menguasai Tripoli.

"Khadafi dan pengikutnya memiliki pengaruh tertentu dan potensi militer tertentu. Kami ingin agar hal ini berhenti semakin cepat, agar mereka duduk pada meja perundingan dan mencapai kata sepakat mengenai masa depan Libya," ujarnya.

Intinya dia menekankan, Rusia berkepentingan agar Libya tetap negara yang berdaulat yang mengembangkan hubungan persahabatan dengan negeri-negeri lain.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya