RMOL. Dugaan bahwa mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M. Nazaruddin akan lupa terhadap apa yang selama ini dikatakannya di publik sudah diprediksi sebelumnya. Karena, Nazaruddin, dalam berbagai nyanyiannya menuding banyak kalangan, tidak hanya elit Demokrat, tapi juga Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi terlibat dalam kasus yang membelitnya saat ini.
"Itu kan (pernyataannya) sangat riskan sekali. Orang yang disebut pasti takut terhadap ocehannya dan sangat manusiawi orang itu menyelamatkan diri. Tidak perlu pakai nalar panjang untuk membaca hal tersebut," kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online tadi malam.
Makanya, muncul dugaan orang-orang yang selama ini dituding Nazaruddin berusaha mempengaruhi jalan pikir tersangka kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games tersebut. Dimaksudkan, agar Nazaruddin tidak lagi mengungkapkan alat-alat bukti yang selama ini dia klaim ada.
"Sekarang kan sudah terbukti. Surat yang ia sampaikan ke Presiden SBY, bahwa tidak akan lagi bernyanyi dan siap langsung divonis, asal anak-istrinya tidak diganggu menjadi bukti nyata, dia sudah berubah. Di balik itu, sebenarnya Nazaruddin dengan sengaja tidak mau lagi mengungkap kasus ini dan siap mengorbankan dirinya untuk menutupi keterlibatan aktor-aktor lain dalam kasus, yang mungkin berasal dari Partai Demokrat dan pejabat KPK," beber Saleh.
Makanya, Saleh kembali mengungkapkan, sejak awal dirinya sudah mengingatkan agar tim independen harus dilibatkan dalam penjemputan Nazaruddin dari Bogota, Kolombia untuk menepis dugaan adanya tekanan dan intimidasi kepada Nazaruddin. Karena hal itu tidak dilakukan, KPK berusaha membuktikan bahwa tidak ada tekanan dengan merilis video rekaman pemeriksaan Nazaruddin di Bogota, termasuk selama perjalanan ke Jakarta. Itu pun masih ada yang meragukan.
"Saya belum melihat videonya secara langsung. Kan tidak ada jaminan semuanya direkam, apalagi yang di-
publish hanya cuplikan-cuplikannya saja. Karena itu, kita tetap merasa perlu untuk menanyakan kebenarannya," ungkap dosen FISIP UIN Jakarta ini.
Meski Nazaruddin sudah mengaku lupa dan tidak akan mengungkapkan lagi keterlibatan partai dan KPK, Saleh tetap berharap suami Neneng Sri Wahyuni itu bersedia mengungkap semua fakta itu tanpa harus takut. Diharapkan, Nazaruddin tidak mau mengorbankan diri hanya untuk kepentingan orang lain dan kepentingan sesaat. Meskipun dia terlibat, dia bisa saja berjasa dalam pemberantasan korupsi bila ia mau mengungkapkan fakta yang sesungguhnya. Dan itu sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia.
"Kalau memang ada dugaan orang bahwa istrinya sengaja dikaburkan keberadaannya untuk dijadikan bahan sanderaan, kita meminta aparat keamanan untuk segera membawa dan menghadirkan anak-istrinya. Kegagalan Polri dalam menghadirkan anak istrinya semakin menguatkan dugaan bahwa itu digunakan untuk membungkam Nazaruddin. Apalagi, Polri sebelumnya menyatakan bahwa Nazaruddin dan istrinya ditangkap secara bersamaan dan akan dibawa ke Tanah Air. Tapi, nyatanya kan tidak," tandasnya.
[zul]