RMOL. Keyakinan konsumen Indonesia turun 1.0 poin menjadi 142.9 pada bulan Juli. Penurunan ini pertama kali turun sejak Maret 2011. Keyakinan konsumen kini tetap lebih tinggi 10.6 poin dibanding periode yang sama di tahun lalu, yaitu di tri-wulan Jul-Sep 2010 (132.3).
Angka keyakinan konsumen ini didapat berdasarkan hasil survei yang digelar Kamar Dagang Industri-Roy Morgan, lewat keterangan pers yang diterima sesaat lalu.
Disebutkan, keyakinan konsumen yang menurun sedikir ini disebabkan turunnya pandangan masyarakat tentang kondisi ekonomi Indonesia dalam 12 bulan ke depan. Di samping turunnya pandangan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli peralatan rumah tangga mahal (tahan lama).
Dibeberkan juga, dari segi kondisi ekonomi secara keseluruhan, 81% (turun 2 poin) masyarakat Indonesia mengatakan bahwa kondisi keuangan Indonesia akan "baik" selama jangka waktu 12 bulan ke depan dibandingkan hanya 18% (naik 1 poin) yang mengatakan bahwa kondisi akan "buruk".
Sedangkan mayoritas orang Indonesia 89% (tidak berubah) mengatakan bahwa perekonomian Indonesia akan terus "baik" selama lima tahun ke depan dibandingkan hanya 10% (turun 1 poin) yang mengatakan akan "buruk".
Nah, kurang sedikit dari mayoritas (49%, turun 1 poin) mengatakan sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli peralatan rumah tangga yang mahal (tahan lama), dibandingkan 46% (naik 1 poin) mengatakan “saat ini bukan waktu yang tepat."
Sementara itu, dalam hal kondisi keuangan perorangan, 36% (turun 1 poin) masyarakat Indonesia mengatakan bahwa kini keluarga mereka lebih baik kondisi keuangannya dibandingkan setahun yang lalu, dan hanya 12% (turun 1 poin) yang mengatakan keluarga mereka lebih buruk kondisi keuangannya dibandingkan setahun yang lalu. Ditambah lagi, 51% (turun 1 poin) masyarakat Indonesia yakin bahwa kondisi keuangan keluarganya akan lebih baik di waktu yang sama tahun depan, dibandingkan hanya 5% (tidak berubah) yang pesimis bahwa kondisi ekonomi keluarganya akan lebih buruk.
Direktur KADIN, Suryo Sulisto, menyatakan penurunan keyakinan konsumen yang hampir tak berarti di bulan Juli disebabkan karena naiknya harga beberapa komoditas penting seperti beras. Kenaikan harga seperti ini sangat terasa bagi masyarakat lemah.
"Tidak heran bila ada kekhawatiran di antara mereka. Namun untuk masyarakat menengah ke atas keyakinan konsumen tetap sangat tinggi. Secara keseluruhan keyakinan konsumen tetap sangat tinggi dibanding hampir semua negara ekonomi kuat di seluruh dunia," ungkapnya.
Survei ini dilakukan KADIN-Roy Morgan berdasarkan wawancara tatap muka terhadap 2062 anggota masyarakat yang dilakukan di seluruh Indonesia bukan hanya di kota besar. Survei ini dilakukan di 21 Kota Besar, 23 Kota kecil dan desa di sekitarnya, yang secara statistik mewakili seluruh Indonesia. Laki-laki dan perempuan umur 14 tahun ke atas dipilih secara random selama bulan Juli 2011.
[zul]