Berita

ilustrasi, antrean puluhan calon pemudik yang akan memesan tiket kelas ekonomi di Stasiun Pasar Senen.

On The Spot

Antrenya Nggak Panjang, Berangkat Baru Berjubel

Ngintip Pemesanan Tiket Mudik Kelas Ekonomi di Senen
KAMIS, 18 AGUSTUS 2011 | 05:06 WIB

RMOL. Aji berdiri di barisan paling depan di antara antrean puluhan calon pemudik yang akan memesan tiket kelas ekonomi di Stasiun Pasar Senen, kemarin siang.

Setelah memperoleh tiket yang dicari, tukang buah keliling ini keluar antrean. ”Alhamdulilah saya sudah mendapat tiket buat mudik tanggal 23 Agustus,” kata pria berumur 27 tahun ini.

Aji membeli dua tiket kereta kelas ekonomi Gaya Baru Malam (GBM) Selatan jurusan Jakarta-Surabaya. “Tapi saya tidak sam­pai Surabaya, hanya sampai Kla­ten,” katanya.

Ia mengeluarkan uang Rp 60 ribu untuk dua tiket kelas eko­nomi tanpa nomor tempat duduk. “Wak­tu mau berangkat, saya akan da­tang ke stasiun habis Shu­buh biar dapat tempat duduk,” kata Aji.

Kereta GBM Selatan berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 12.30 WIB. Diperkirakan tiba di Stasiun Klaten pukul 22.00 WIB.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai  17 Agustus membuka la­ya­­nan pemesanan tiket kereta ke­las ekonomi, bisnis dan ekse­kutif untuk keberangkatan 23 Agus­tus sampai 11 September 2011.

Ruang pemesanan tiket berada di sebelah kiri pintu masuk Sta­siun Senen. Memasuki ruangan berukuran 8x10 meter ini terlihat meja setinggi perut orang dewasa di kanan dan kiri pintu.

Di atas meja disediakan for­mu­lir pemesanan tiket kereta. Calon penumpang harus mengisi  for­mu­lir sebelum masuk antrean pemesanan tiket.

Dua pagar stainless steel se­tinggi 1 meter dipasang sebagai pem­batas antrean. Di sebelah kiri pa­gar ditempelkan papan pengu­muman kereta yang di­be­rang­katkan dari Stasiun Pasar Senen berikut waktu keberangkatannya.

Juga pengumuman pemesanan tiket serta jadwal ke­be­rang­ka­tan­nya. Pemesanan tanggal 17 Agus­tus untuk keberangkatan 23 Agus­tus, 18 Agustus untuk kebe­rangkatan 24 Agustus dan sete­rus­nya hingga pemesanan 4 September untuk keberangkatan 11 September. Puluhan orang terlihat membaca papan pengu­muman ini.

Di depan papan pengumuman terdapat layar monitor sebesar 14 inci. Layar itu menampilkan informasi jumlah tempat duduk yang tersedia di kereta.

Ada lima loket pemesanan tiket. Loket 1 dan 2 untuk peme­sanan tiket kelas bisnis dan ek­se­k­utif. Loket 3 tiket ekonomi. Ti­ket kereta yang dijual di sini yak­ni KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya, KA Tawang Jaya ju­ru­s­an Jakarta-Semarang, dan Tegal Arum jurusan Jakarta-Tegal.

Loket 4 menjual tiket KA Ma­tarmaja jurusan Jakarta-Malang, KA Brantas jurusan Jakarta-Kediri dan KA Bengawan jurusan Jakarta-Solo.

Loket 5 untuk pemesanan KA GBM Selatan jurusan Jakarta-Surabaya, KA Progo jurusan Jakarta Yogyakarta, KA Serayu pagi dan malam jurusan Jakarta-Kroya dan KA Kutojoyo ekono­mi jurusan Jakarta-Kutoarjo.

Harga tiket KA Kertajaya Rp 43.500. KA Matarmaja sebesar Rp 51 ribu, KA Kutojaya Rp 28 ribu dan KA Tawang Jaya Rp 33.500. Tidak ada kenaikan harga tiket pada musim mudik lebaran.

Untuk melayani calon pemudik yang hendak memesan tiket, pihak Stasiun Senen membuka lo­ket tambahan di halaman sta­siun. Loket ini dibangun di bawah tenda berukuran 12x15 meter.

Loket pemesanan tiket juga di­se­diakan di bagian utara, se­latan dan barat stasiun. Di loket utara men­jual tiket kereta yang melalui ja­lur pantai utara (Pantura) Jawa. Yakni KA Fajar Utama dan KA Senja Semarang, KA Bangun Karta jurusan Jakarta-Jombang, KA Sen­ja Kediri jurusan Jakarta-Kediri, KA Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang, KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya, KA Ma­tarmaja jurusan Jakarta-Ma­lang, dan KA Tegal Arum jurusan Jakarta-Tegal.

Ada enam loket di bagian ba­rat. Loket ini menyediakan tiket KA Serayu pagi dan malam ju­rusan Jakarta-Kroya. Sedangkan loket selatan melayani penjualan tiket kereta yang melalui jalur selatan Pulau Jawa.

Yakni Senja Uta­ma jurusan Jakarta-Solo, Fa­jar Utama dan Senja utama ju­ru­san Jakarta-Jogyakarta, KA Sa­wunggalih pagi dan malam ju­rusan Jakarta-Kutoarjo, KA GBM selatan ju­ru­san Jakarta-Surabaya dan KA Pro­go jurusan Jakarta-Yogyakarta.

Ada lima loket yang dibuka un­tuk melayani pembelian tiket ke­reta jurusan itu. Dua loket lainnya melayani penjualan tiket KRL Jabotabek.

Aji menuturkan tidak tak perlu antre lama untuk memperoleh tiket mudik ke Klaten. “Biasa kalau kelas ekonomi beli tiketnya nggak antre panjang. Tapi waktu berangkat keretanya penuh se­sak,” katanya.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan antrean tiket kelas bisnis dan eksekutif. Antreannya pan­jang. “Tapi waktu berangkat tidak berjubel dan nyaman,” kata dia. Sebab, tiket dijual berdasarkan jum­lah tempat duduk.

Kepala Stasiun Senen, Yuskal Setiawan mengatakan pihaknya membuka pemesanan tiket se­minggu lebih awal dari kebe­rang­katan untuk membuat nyaman calon pemudik. Mereka tak perlu berjubel antre tiket saat hendak mudik. “Pemasanan tiket kelas eko­nomi dijual langsung dan tidak lewat layanan online,” katanya.

Menurut Yuskal, tidak ada ke­naikan harga tiket kelas ekonomi. “Yang harganya naik kereta kelas bisnis dan eksekutif.”

Pada hari pertama pemesanan tiket mudik di Stasiun Senen ter­jual 2.845 tiket kereta ekonomi dan 532 tiket bisnis untuk ke­berangkatan 23 dan 24 Agustus.

Yuskal menjelaskan, Stasiun Senen akan memberangkatkan 19 kereta api reguler dan lima kereta api tambahan. Hanya dua kereta kelas eksekutif dan bisnis yang diberangkatkan dari stasiun ini. Yakni kelas Bangunkarta jurusan Jakarta-Jombang dan Gumarang jurusan Jakarta-Surabaya. Sele­bih­nya kereta ekonomi.

Untuk pengamanan arus mu­dik, pihak stasiun mengerahkan 24 petugas keamanan. Terdiri dari petugas keamanan PT KAI, polisi dan Brimob.

Gerbong Diisi 150 Penumpang

Kepala Daerah Operasi (Ka­daops) I PT KAI Wilayah Jakarta, Purnomo Radiqy mengatakan, pi­haknya menjual 150 tiket tam­bahan untuk satu rangkaian ke­reta kelas ekonomi.

Tiket itu dijual di enam stasiun pemberangkatan di Jakarta mu­lai 17 Agustus-4 September 2011. Yakni, Stasiun Manggarai, Sta­siun Jatinegara, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Kota, Sta­siun Se­nen dan Stasiun Tan­jungpriok.

“Setiap kereta memiliki 10 rangkaian. Jika setiap satu rang­kaian ditambah 150 tiket, setiap kereta mampu menampung 1.500 penumpang,” katanya.

Bila 150 tiket tambahan untuk satu rangkaian kereta telah habis, secara otomatis sistem kom­pu­terisasi penjualan tiket itu akan memindahkannya ke rangkaian kereta yang lain. Purnomo me­ne­gaskan, pada hari H ke­be­rang­katan, tidak ada lagi penjualan tiket mudik.

Untuk angkutan mudik Le­ba­ran, Daops I menambah 12 rangkaian kereta. Terdiri dari enam rangkaian kereta ekonomi, tiga rangkaian kereta bisnis, dua rangkaian kereta eksekutif dan satu kereta ekonomi AC  yang diberangkatkan dari Stasiun Tanjungpriok.

Nggak Punya Tiket, Dilarang Masuk Stasiun

Vice President Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sugeng Priyono mengatakan ti­ket kelas ekonomi bisa dipesan mulai 17 Agustus 2011 untuk ke­berangkatan 23 Agustus 2011.

Tiket itu tanpa nomor tempat duduk. “Kapasitas (tambahan) mak­simum tiap kereta hanya 150 penumpang. Saat kapasitas sudah terpenuhi, PT KAI tidak me­ngeluarkan tiket lagi,” katanya.

Menurut Sugeng, tiket itu un­tuk kereta regular maupun ke­reta tambahan. Loket dibuka mu­lai pukul 7 pagi sampai 7 malam di stasiun-stasiun ke­berangkatan.

Stasiun yang jadi perlintasan kereta api hanya diper­ke­nan­kan menjual pada hari H. Itu­pun bila batas kapasitas mak­si­mum be­lum terpenuhi atau ma­sih tersedia.

Untuk pemesanan tiket ek­sekutif dan bisnis tambahan, kata Sugeng,  sudah dibuka se­jak 15 Agustus 2011. Sedang­kan, khusus untuk KA Argo Anggrek, pelayanan pe­me­sa­nan akan diatur kemudian.

Sugeng menjelaskan, kereta api kelas eksekutif dan bisnis dijalankan mulai H-5 sampai H+11, yakni mulai 25 Agustus sampai 11 September 2011.

Se­dangkan, kereta ekonomi mulai H-5 sampai H+7, yakni mulai 25 Agustus sampai 7 September 2011.

PT KAI, kata Sugeng, juga me­ngantisipasi calon penum­pang yang tidak kebagian tiket di stasiun-stasiun saat Lebaran. Caranya dengan meniadakan penjualan tiket peron. Hanya calon penumpang pemegang ti­ket yang boleh masuk stasiun.

PT KAI akan menambah pe­tugas keamanan untuk men­ste­ril­kan stasiun. Pengawal per­ja­lanan kereta juga ditambah. Pengawalan dilakukan ang­gota Polri. Sementara untuk pe­nga­ma­nan stasiun dibantu Brimob.   [rm]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya