RMOL. Aji berdiri di barisan paling depan di antara antrean puluhan calon pemudik yang akan memesan tiket kelas ekonomi di Stasiun Pasar Senen, kemarin siang.
Setelah memperoleh tiket yang dicari, tukang buah keliling ini keluar antrean. â€Alhamdulilah saya sudah mendapat tiket buat mudik tanggal 23 Agustus,†kata pria berumur 27 tahun ini.
Aji membeli dua tiket kereta kelas ekonomi Gaya Baru Malam (GBM) Selatan jurusan Jakarta-Surabaya. “Tapi saya tidak samÂpai Surabaya, hanya sampai KlaÂten,†katanya.
Ia mengeluarkan uang Rp 60 ribu untuk dua tiket kelas ekoÂnomi tanpa nomor tempat duduk. “WakÂtu mau berangkat, saya akan daÂtang ke stasiun habis ShuÂbuh biar dapat tempat duduk,†kata Aji.
Kereta GBM Selatan berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 12.30 WIB. Diperkirakan tiba di Stasiun Klaten pukul 22.00 WIB.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai 17 Agustus membuka laÂyaÂÂnan pemesanan tiket kereta keÂlas ekonomi, bisnis dan ekseÂkutif untuk keberangkatan 23 AgusÂtus sampai 11 September 2011.
Ruang pemesanan tiket berada di sebelah kiri pintu masuk StaÂsiun Senen. Memasuki ruangan berukuran 8x10 meter ini terlihat meja setinggi perut orang dewasa di kanan dan kiri pintu.
Di atas meja disediakan forÂmuÂlir pemesanan tiket kereta. Calon penumpang harus mengisi forÂmuÂlir sebelum masuk antrean pemesanan tiket.
Dua pagar stainless steel seÂtinggi 1 meter dipasang sebagai pemÂbatas antrean. Di sebelah kiri paÂgar ditempelkan papan penguÂmuman kereta yang diÂbeÂrangÂkatkan dari Stasiun Pasar Senen berikut waktu keberangkatannya.
Juga pengumuman pemesanan tiket serta jadwal keÂbeÂrangÂkaÂtanÂnya. Pemesanan tanggal 17 AgusÂtus untuk keberangkatan 23 AgusÂtus, 18 Agustus untuk kebeÂrangkatan 24 Agustus dan seteÂrusÂnya hingga pemesanan 4 September untuk keberangkatan 11 September. Puluhan orang terlihat membaca papan penguÂmuman ini.
Di depan papan pengumuman terdapat layar monitor sebesar 14 inci. Layar itu menampilkan informasi jumlah tempat duduk yang tersedia di kereta.
Ada lima loket pemesanan tiket. Loket 1 dan 2 untuk pemeÂsanan tiket kelas bisnis dan ekÂseÂkÂutif. Loket 3 tiket ekonomi. TiÂket kereta yang dijual di sini yakÂni KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya, KA Tawang Jaya juÂruÂsÂan Jakarta-Semarang, dan Tegal Arum jurusan Jakarta-Tegal.
Loket 4 menjual tiket KA MaÂtarmaja jurusan Jakarta-Malang, KA Brantas jurusan Jakarta-Kediri dan KA Bengawan jurusan Jakarta-Solo.
Loket 5 untuk pemesanan KA GBM Selatan jurusan Jakarta-Surabaya, KA Progo jurusan Jakarta Yogyakarta, KA Serayu pagi dan malam jurusan Jakarta-Kroya dan KA Kutojoyo ekonoÂmi jurusan Jakarta-Kutoarjo.
Harga tiket KA Kertajaya Rp 43.500. KA Matarmaja sebesar Rp 51 ribu, KA Kutojaya Rp 28 ribu dan KA Tawang Jaya Rp 33.500. Tidak ada kenaikan harga tiket pada musim mudik lebaran.
Untuk melayani calon pemudik yang hendak memesan tiket, pihak Stasiun Senen membuka loÂket tambahan di halaman staÂsiun. Loket ini dibangun di bawah tenda berukuran 12x15 meter.
Loket pemesanan tiket juga diÂseÂdiakan di bagian utara, seÂlatan dan barat stasiun. Di loket utara menÂjual tiket kereta yang melalui jaÂlur pantai utara (Pantura) Jawa. Yakni KA Fajar Utama dan KA Senja Semarang, KA Bangun Karta jurusan Jakarta-Jombang, KA SenÂja Kediri jurusan Jakarta-Kediri, KA Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang, KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya, KA MaÂtarmaja jurusan Jakarta-MaÂlang, dan KA Tegal Arum jurusan Jakarta-Tegal.
Ada enam loket di bagian baÂrat. Loket ini menyediakan tiket KA Serayu pagi dan malam juÂrusan Jakarta-Kroya. Sedangkan loket selatan melayani penjualan tiket kereta yang melalui jalur selatan Pulau Jawa.
Yakni Senja UtaÂma jurusan Jakarta-Solo, FaÂjar Utama dan Senja utama juÂruÂsan Jakarta-Jogyakarta, KA SaÂwunggalih pagi dan malam juÂrusan Jakarta-Kutoarjo, KA GBM selatan juÂruÂsan Jakarta-Surabaya dan KA ProÂgo jurusan Jakarta-Yogyakarta.
Ada lima loket yang dibuka unÂtuk melayani pembelian tiket keÂreta jurusan itu. Dua loket lainnya melayani penjualan tiket KRL Jabotabek.
Aji menuturkan tidak tak perlu antre lama untuk memperoleh tiket mudik ke Klaten. “Biasa kalau kelas ekonomi beli tiketnya nggak antre panjang. Tapi waktu berangkat keretanya penuh seÂsak,†katanya.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan antrean tiket kelas bisnis dan eksekutif. Antreannya panÂjang. “Tapi waktu berangkat tidak berjubel dan nyaman,†kata dia. Sebab, tiket dijual berdasarkan jumÂlah tempat duduk.
Kepala Stasiun Senen, Yuskal Setiawan mengatakan pihaknya membuka pemesanan tiket seÂminggu lebih awal dari kebeÂrangÂkatan untuk membuat nyaman calon pemudik. Mereka tak perlu berjubel antre tiket saat hendak mudik. “Pemasanan tiket kelas ekoÂnomi dijual langsung dan tidak lewat layanan
online,†katanya.
Menurut Yuskal, tidak ada keÂnaikan harga tiket kelas ekonomi. “Yang harganya naik kereta kelas bisnis dan eksekutif.â€
Pada hari pertama pemesanan tiket mudik di Stasiun Senen terÂjual 2.845 tiket kereta ekonomi dan 532 tiket bisnis untuk keÂberangkatan 23 dan 24 Agustus.
Yuskal menjelaskan, Stasiun Senen akan memberangkatkan 19 kereta api reguler dan lima kereta api tambahan. Hanya dua kereta kelas eksekutif dan bisnis yang diberangkatkan dari stasiun ini. Yakni kelas Bangunkarta jurusan Jakarta-Jombang dan Gumarang jurusan Jakarta-Surabaya. SeleÂbihÂnya kereta ekonomi.
Untuk pengamanan arus muÂdik, pihak stasiun mengerahkan 24 petugas keamanan. Terdiri dari petugas keamanan PT KAI, polisi dan Brimob.
Gerbong Diisi 150 PenumpangKepala Daerah Operasi (KaÂdaops) I PT KAI Wilayah Jakarta, Purnomo Radiqy mengatakan, piÂhaknya menjual 150 tiket tamÂbahan untuk satu rangkaian keÂreta kelas ekonomi.
Tiket itu dijual di enam stasiun pemberangkatan di Jakarta muÂlai 17 Agustus-4 September 2011. Yakni, Stasiun Manggarai, StaÂsiun Jatinegara, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Kota, StaÂsiun SeÂnen dan Stasiun TanÂjungpriok.
“Setiap kereta memiliki 10 rangkaian. Jika setiap satu rangÂkaian ditambah 150 tiket, setiap kereta mampu menampung 1.500 penumpang,†katanya.
Bila 150 tiket tambahan untuk satu rangkaian kereta telah habis, secara otomatis sistem komÂpuÂterisasi penjualan tiket itu akan memindahkannya ke rangkaian kereta yang lain. Purnomo meÂneÂgaskan, pada hari H keÂbeÂrangÂkatan, tidak ada lagi penjualan tiket mudik.
Untuk angkutan mudik LeÂbaÂran, Daops I menambah 12 rangkaian kereta. Terdiri dari enam rangkaian kereta ekonomi, tiga rangkaian kereta bisnis, dua rangkaian kereta eksekutif dan satu kereta ekonomi AC yang diberangkatkan dari Stasiun Tanjungpriok.
Nggak Punya Tiket, Dilarang Masuk StasiunVice President Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sugeng Priyono mengatakan tiÂket kelas ekonomi bisa dipesan mulai 17 Agustus 2011 untuk keÂberangkatan 23 Agustus 2011.
Tiket itu tanpa nomor tempat duduk. “Kapasitas (tambahan) makÂsimum tiap kereta hanya 150 penumpang. Saat kapasitas sudah terpenuhi, PT KAI tidak meÂngeluarkan tiket lagi,†katanya.
Menurut Sugeng, tiket itu unÂtuk kereta regular maupun keÂreta tambahan. Loket dibuka muÂlai pukul 7 pagi sampai 7 malam di stasiun-stasiun keÂberangkatan.
Stasiun yang jadi perlintasan kereta api hanya diperÂkeÂnanÂkan menjual pada hari H. ItuÂpun bila batas kapasitas makÂsiÂmum beÂlum terpenuhi atau maÂsih tersedia.
Untuk pemesanan tiket ekÂsekutif dan bisnis tambahan, kata Sugeng, sudah dibuka seÂjak 15 Agustus 2011. SedangÂkan, khusus untuk KA Argo Anggrek, pelayanan peÂmeÂsaÂnan akan diatur kemudian.
Sugeng menjelaskan, kereta api kelas eksekutif dan bisnis dijalankan mulai H-5 sampai H+11, yakni mulai 25 Agustus sampai 11 September 2011.
SeÂdangkan, kereta ekonomi mulai H-5 sampai H+7, yakni mulai 25 Agustus sampai 7 September 2011.
PT KAI, kata Sugeng, juga meÂngantisipasi calon penumÂpang yang tidak kebagian tiket di stasiun-stasiun saat Lebaran. Caranya dengan meniadakan penjualan tiket peron. Hanya calon penumpang pemegang tiÂket yang boleh masuk stasiun.
PT KAI akan menambah peÂtugas keamanan untuk menÂsteÂrilÂkan stasiun. Pengawal perÂjaÂlanan kereta juga ditambah. Pengawalan dilakukan angÂgota Polri. Sementara untuk peÂngaÂmaÂnan stasiun dibantu Brimob.
[rm]