Berita

ilustrasi

PIMPINAN KPK BARU

DPR Harus Diskualifikasi Calon dari Polisi, Jaksa dan Hakim

MINGGU, 14 AGUSTUS 2011 | 16:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Indonesia Police Watch (IPW) mengimbau DPR, dalam hal ini Komisi III DPR, mendiskualifikasi calon pimpinan KPK dari kalangan Kepolisian, Kejaksaan dan Hakim dalam uji kepatutan yang akan dilanjutkan pekan ini. Diskualifikasi perlu dilakukan mengingat esensi berdirinya KPK adalah akibat adanya ketidakpercayaan publik terhadap polisi, jaksa, dan hakim dalam pemberantasan korupsi.

"Itulah esensinya. Jika polisi, jaksa dan hakim dimasukkan sebagai pimpinan KPK, itu adalah sebuah kesia-siaan yang mengingkari esensi berdirinya KPK," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam keterangannya kepada redaksi (Minggu, 14/8).  

Selain itu, IPW meminta agar juga tidak ragu untuk melakukan kocok ulang terhadap hasil kerja Pansel dari awal sampai seleksi tahap III atau tes profile assessment (tes penilaian kepribadian) yang dilakukan pekan lalu. Jangan segan untuk melakukan seleksi ulang manakala hal utama dari proses kualifikasi calon pimpinan KPK tak bisa dipenuhi oleh calon yang ada. Hal utama apa? Yakni, soal integritas, rekam jejak tak tercela, independensi dalam arti tidak mempunyai relasi khusus dengan pemegang kekuasaan, bukan calon titipan dan bukan calon yang punya ikatan emosional dengan kekuatan politik tertentu.


"Jika kriteria-kriteria dasar tersebut tidak terpenuhi, demi membangun KPK sebagai institusi penegakkan hukum yang dapat dipercaya, seharusnya tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan re-seleksi," demikian Neta.

Sebelumnya, Pansel KPK (Kamis, 4/8), mengumumkan nama-nama yang lolos seleksi tahap III atau tes profile assessment. Ada 10 nama yang dinyatakan lolos, yaitu Abdullah Hehamahua (KPK), Abraham Samad (advokat), Adnan Pandupraja (Kompolnas), Aryanto Sutadi (Purnawirawan Polisi), Bambang Widjojanto (advokat), Egi Sutijati, Handoyo Sudrajat (KPK), Sayid Fadhil (Akademisi), Yunus Husein (PPATK), Zulkarnain. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya