MARI ELKA PANGESTU/IST
MARI ELKA PANGESTU/IST
RMOL. Kebijakan Kementerian Perdagangan yang masih saja membuka kran impor garam dipersoalkan. Mestinya, dengan luas laut yang dimiliki Indonesia, garam tidak perlu lagi diimpor.
"Ini kan satu hal yang sangat ironi sekali. Sementara kita, Indonesia ini merupakan (negara) kepulauan yang luas lautannya 2/3 dari luas daratan. Harusnya garam ini bisa diproduksi di dalam negeri dengan menggalakkan masyarakat dalam hal ini petani garam di pesisir pantai untuk memproduksi garam-garam di berbagai daerah," kata Sekteraris Fraksi Hanura Saleh Husin kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dinilai terlalu terbuka dengan kebijakan impor. Karena itu, diingatkan lagi agar mantan yang sebelumnya sebagai peneliti Centre for Strategic and International Studies itu tidak lagi melanjutkan kebiasaannya mengimpor barang.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02