syafii maarif/ist
syafii maarif/ist
RMOL. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada pimpinan dan pejabat KPK, kalau memang ditemukan pelanggaran kode etik karena telah mengadakan pertemuan dengan Nazaruddin atau terlibat dalam merekayasa kasus, tergantung dari Komite Etik itu sendiri.
"Sanksinya mau keras, mau lembek, itu ya tergantung komposisi di sana (Komite Etik). Tergantung bagaimana pertemanan mereka. Kalau di MK kemarin, bagamaina (majelis kehormatan) teman-teman mereka, (putusannya) nggak tegas," kata pengamat hukum tata negara Refly Harun kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Rabu, 10/8).
Refly membandingkan dengan putusan Majelis Kehormatan MK yang memutuskan Hakim Arsyad Sanusi terbukti melanggar kode etik. Pasalnya, Neshawaty Arsyad (puteri kandung), Zaimar (adik ipar) dan panitera pengganti Mahkfud (bawahan langsung), beberapa kali bertemu pihak berperkara yakni Dirwan Mahmud, mantan calon Bupati Bengkulu Selatan. Bahkan pertemuan pertama berlangsung di apartemen Arsyad Sanusi. Tapi sanksinya dinilai tidak tegas. Kasus ini berawal dari tulisan Refly di harian Kompas.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57