Berita

SBY Diingatkan agar Tak Senasib dengan Husni Mubarok

JUMAT, 05 AGUSTUS 2011 | 10:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Setiap perubahan sebuah negara akan memiliki dampak atau akibat yang menyertainya. Proses perubahan itu ada yang radikal dan ada yang moderat. Tapi, bagaimana pun bentuk perubahan yang mungkin juga akan dialami Indonesia, prinsip dasar negara sebagai negara hukum harus tetap ditegakkan.

"Prinsip dasarnya adalah setiap orang itu sama di bawah hukum dan pemerintahan. Kasus yang terjadi di Mesir menggambarkan kepada kita bahwa pinsip dasar itu harus dijalankan. Salah satu manifestasinya, ketika orang itu berperkara dia harus ke pengadilan, siapa pun dia, seperti Mubarok itu," kata aktivis Forum Politisi Muda untuk Reformasi, Melki Laka Lena kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

Melki menanggapi atas apa yang saat ini dialami mantan Presiden Mesir Husni Mubarok dan berharap SBY tidak mengalami hal yang sama. Saat ini Husni Mubarok menjalani persidangan, akibat apa yang ia lakukan pada saat berkuasa, dengan dikerangkeng karena masih dalam perawatan. Melki mengatakan, kalau SBY juga ternyata gagal dalam menjalankan pemerintahan, dia harus bersiap-siap menjalani persidangan seperti rakyat biasa pada umumnya.


"Era yang terjadi pada masa Bung Karno dan Pak Harto, kita lebih pada menghargai dua tokoh besar ini karena memang ada kondisi-kondisi khusus. Tapi pengalaman Mesir ini, orang sakit pun diajukan ke Pengadilan," ungkapnya.

SBY bukan tidak mungkin mengalami proses pesakitan yang saat ini dijalani oleh Husni Mubarok. Karena selain gagal dalam mensejahterakan rakyat, terlalu banyak kasus-kasus hukum yang tidak dituntaskan dan itu akan menjadi bom waktu kelak setelah dia tumbang.

Karena itu, Melki menyarankan, SBY bersegeralah untuk kembali kepada cita-cita bangsa dan apa yang telah digariskan dalan Pancasila.

"Dia kembali kepada cita-cita dan alasan dasar negara ini berdiri. Dia harus melihat pembukaan Undang-Undang Dasar. Di situ jelas, bahwa tujuan negara kita ada disitu bahwa sebagai kelapa Negara dia konsisten saja pada tujuan negara. Kemudian dia memegang pinsip yang ada di Pancasila. Kalau dia kembali kepada alasan negara ini berdiri, dia akan selamat. Tapi kalau tidak, sejarah akan menggulung dia," tegasnya. zul

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya