Berita

m nuh/ist

Lembaganya Penuh Masalah, Menteri Nuh Lukai Hati Rakyat Indonesia

SENIN, 18 JULI 2011 | 15:26 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Jangan salahkan rakyat kalau menganggap Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang dipimpin Mohammad Nuh cuma jadi lahan basah buat para koruptor.

Sebelumnya, audit umum BPK pada penggunaan dana APBN 2010 Kemendiknas menghasilkan tidak mendapatkan opini (disclaimer). Hasil itu menurun dari audit 2009 yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP). BPK menilai Kemendiknas belum memberikan laporan keuangan dengan baik, tidak memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP), tidak patuh terhadap undang-undang dan sistem pengendalian internal (SPI) masih lemah.

Belum lagi ditetapkannya bekas Irjen Kemendiknas M Sofyan sebagai tersangka tindak pidana korupsi pengelolaan anggaran inspektorat tahun 2009. Terakhir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sekitar 40 rekening liar di Kemendiknas.


Anggota Komisi X DPR, Rohmani, mengatakan temuan BPK soal rekening liar itu kian menguatkan bukti-bukti bahwa pendidikan nasional belum dikelola dengan serius dan transparan. Sumber persoalan pendidikan nasional ada di pengambil kebijakan pendidikan nasional.

"Rekening liar ini bukan perkara sederhana. Pertama, hal ini menyangkut tata aturan yang telah dilanggar. Kedua, tata kelola keuangan negara yang berada di Kemdiknas sangat buruk sehingga terjadi rekening liar. Ketiga, di tengah jeritan rakyat Indonesia yang mengeluh tidak bisa masuk perguruan tinggi, pada saat yang bersamaan ditemukan rekening liar di Kemdiknas. Tentu, hal ini sangat melukai rasa keadilan masyarakat," kata Rohmani dalam pernyataannya ke Rakyat Merdeka Online, Senin (18/7).

Menurut Rohmani, Kemendiknas harus segera melakukan klarifikasi terkait indikasi-indikasi ketidakberesean pengelolaan keuangan di atas. Kepada pihak penegak hukum, Rohmani meminta untuk melakukan tugasnya. Temuan BPK ini bisa menjadi petunjuk awal untuk menentukan bila rekening liar ini bermasalah atau tidak.

Komisis X DPR sendiri akan mempertanyakan hal ini kepada Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh.

“Wajar, bila kami mempertanyakan ini. Sebagai mitra Kemendiknas, Komisi X akan mempertanyakan ini. Yang jelas kami ingin persoalan ini terang benderang. Agar masyarakat tidak semakin skeptis melihat berbagai persoalan pendidikan kita," terang Rohmani.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya