RMOL. Bak jamur di musim hujan, film dan sinetron bernuansa religi dipastikan meramaikan Ramadhan tahun ini. Kesan latah memanfaatkan moment Ramadhan jelas terlihat dan bahkan terkesan ‘dipaksakan’. Anggapan ini mendapat respons beragam dari para artis yang diwawancari Rakyat Merdeka. Ada yang bilang lumrah, ada juga yang menilai tayangan religi bermanfaat bagi pemirsa.
Mulan Jameela, Bermanfaat Buat Anak
Anggapan film dan sineÂtron religi aji mumpung di buÂlan Ramadhan, dinilai MuÂlan Jameela tidak sepeÂnuhÂnya tepat. Pasalnya, RaÂmaÂdhan memang bulan yang sakral buat beribadah.
Apa pun keÂgiatan yang dilakukan seÂperti bermain film dan siÂnetron religi, meÂnurut pelantun MakhÂÂluk Tuhan Yang PaÂling Seksi ini, patut dihargai. “Ini bulan suci. Tiap orang berlomba-lomba melakukan sesuatu yang bernilai sesuai kemamÂpuannya,†ujar Mulan.
Apa pun keÂgiatan yang dilakukan seÂperti bermain film dan siÂnetron religi, meÂnurut pelantun
MakhÂÂluk Tuhan Yang PaÂling Seksi ini, patut dihargai. “Ini bulan suci. Tiap orang berlomba-lomba melakukan sesuatu yang bernilai sesuai kemamÂpuannya,†ujar Mulan.
Ibunda dari Tyarani SaÂvitri dan Muhammad Rafly Aziz ini meyakini, sinetron religi lebih bernuansa agaÂmis serta bermanfaat keÂtimÂÂÂbang sinetron reguler. MaÂlah tayangan sinetron religi diÂanggapnya dapat memÂberi inspirasi buat para peÂmirÂsa khususnya anak-anak.
“Pengalamanku sih, lewat sinetron religi, anakku jadi lebih cepat menyerap ilmu agama dan bisa langsung dipraktekkan. Tapi ya sebisa mungkin anak didampingi orang tuaÂnya saat menonton televisi ya,†ulas Mulan.
Sebagai pecinta film, dia berharap rumah produksi sebisa mungkin membuat sinetron religi yang menyoÂroti kehidupan sehari-hari maÂsyarakat. Tentunya meÂngeÂdepankan isi tayangan yang bermanfaat dan terkanÂdung nilai-nilai moril.
Seperti artis lainnya, MuÂlan dipastikan akan tampil dalam beberapa konser, show atau pagelaran musik seÂlama bulan Ramadhan. Untuk itu, dia berjanji akan menutup aurat dan lebih menjaga kesopanan.
“Kalau Ramadhan bawa lagu religi lah, pakaiannya juga tertutup,†ungkap peÂnyanyi yang digosipin istri dari bos Republik Cinta MaÂnagement Ahmad Dhani.
Mulan menegaskan, jika selama ini dia sering berpeÂnampilan seksi saat mangÂgung, itu tak lain demi tunÂtutan kerjanya sebagai peÂnyanyi profesional. “TerÂgantung permintaan aja. PoÂkoknya selama nyaÂman, keÂnaÂpa nggak,†cetusnya.
Perempuan kelahiran GaÂrut, Jawa Barat ini, juga berÂjanji menyeimbangkan keÂpenÂtingan mencari rezeki dan beribadah di Ramadhan yang akan segera tiba.
Kinaryosih, Sudah Tradisi, Tak Bisa DitolakMenjamurnya sinetron religi di bulan Ramadhan di mata Kinaryosih adalah sesuatu yang wajar. Alasannya, sinetron religi sudah seperti tradisi yang tidak bisa dihilangkan dalam dunia hiburan di tanah air.
“Seperti siklus, sesuai dengan waktunya. Dan kayaknya sudah begitu dari dulu. Masuk puasa berarti ada sinetron edisi Ramadhan-nya,†katanya.
Perempuan yang biasa disapa Kinar ini pun yakin, sinetron religi di tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya. Penilaian ini dia bandingkan dari sinetron reguler yang sudah mulai membawa pesan-pesan moril. Penonton pun jadi terÂhibur dan merasa terdidik.
“Kalau bicara kualitas, memang ada yang bagus, ada yang nggak. Tapi bagiku sudah banyak yang lumayan. Ada yang sudah bisa menyisipkan pesan-pesannya. Dan kayakÂnya sekarang bikin film bukan cuma mikirin keunÂtungan aja. Banyak yang ingin menghargai dan mengeÂdukasi para penonton,†ujar pemeran dalam film
Mendadak Dangdut ini.
Tentang perubahan gaya dadakan artis film dan sinetron religi seperti berkerudung, dianggap Kinar tidak perlu dicemooh. Sejelek-jeleknya artis, kata dia, masih ada niat menghormati bulan Ramadhan.
“Hak orangnya masing-masing. Cuma kalau aku nggak mau pakai kerudung hanya karena alasan lagi bulan puasa. Tapi ya itu tadi, kembali ke masing-masing orang,†cetusnya.
Sudah ada tawaran bermain di sinetron religi? Perempuan kelahiran Jakarta, 3 Maret 1979 ini mengaku belum tertarik. Jangankan berbau religi, sinetron biasa saja Kinar ogah terlibat.
“Ada beberapa tawaran kemarin, tapi aku masih belum
feel. Aku kayaknya lebih seneng dengan FTV. Soalnya lebih ringan dan jadwalnya nggak terlalu padat,†pungkasnya.
Atiqah Hasiholan, Mesin Uang Industri FilmAtiqah Hasiholan tidak meÂrasa aneh dengan kemunculan dadaÂkan tayangan berbau religi tiap mau masuk bulan RamaÂdhan. FeÂnomena itu wajar kareÂna industri berharap meraup keuntungan sebanyak-banyakÂnya dari tayaÂngan religi.
“Ya nggak aneh ya. Semua pasti bagian dari industri. Industri kan selalu menangkap peluang. Mana mau mereka rugi,†ujar Atiqah.
Meski mafhum dengan sineÂtron religi yang jadi ‘mesin uang’ industri perfilman, bintang film
The Mirror Never Lies ini minta pihak produksi tidak mengaÂbaikan sisi kualitas. Penonton tetap harus jadi raja.
“Kualitas itu tergantung pada ceritanya. Ceritanya harus baik, pesan-pesan religinya juga harus bisa dikemas dengan baik dan tersampaikan. Jangan hanya kulit luarnya aja,†ucap putri seniman dan aktivis Ratna Sarumpaet ini.
Atiqah melihat banyak kemaÂjuan dari sinetron religi yang seÂliweran di layar kaca. Selain alur cerita lebih bervariasi, tayaÂngan religi juga memotret realita keÂbanyakan masyarakat.
“Bagus, sudah ada kemajuan. Sinetron sekarang banyak yang sudah merakyat dan tidak menÂjual mimpi saja. Sangat berdeÂkatan dengan realita yang seÂsungÂguhnya,†ungkap kekasih aktor Rio Dewanto ini.
Ke depan, Atiqah berharap akan lahir aktor dan artis berÂbakat dari jalur sinetron. Itu diÂmungÂkinkan kalau industri film selalu memperbaiki produksiÂnya dan rajin mencari bakat-bakat yang terpendam.
“Jangan cuma kencengin jumÂlah sinetron. Diatur ritmenya. Sayang kalau ada artis potensial bakatnya jadi sia-sia gara-gara korÂban padatnya sinetron,†pinÂta Atqah.
Lolita Agustina, Makin Banyak Makin BagusLolita Agustina adalah salah satu pendukung menjamurnya sinetron religi menyambut RamaÂdhan. PeÂmeran tokoh Ibu Tebe dalam siÂnetron Islam KTP ini tidak ragu kalau tayangan religi jadi alternatif hiburan yang bermanfaat bagi penonton yang sedang berÂpuasa sebulan penuh.
“Bagus lah, berarti kan semakin banyak. Kalau semakin banyak berÂarti ada persaingan. Dan kalau ada persaingan biasanya berlomba unÂtuk makin menciptakan sinetron yang berkualitas,†kata Lolita.
Menurut dia, beberapa sinetron religi di layar televisi sudah cukup bagus. Selain ceritanya yang mengÂhibur, orang yang menonton bisa diajak memahami sisi agamanya.
“Dibandingkan sebelum-sebeÂlumÂnya udah bagus. Nggak cuma jualan tampang aja, tapi sudah ada peÂsannya. Jadi orang awam juga bisa diajak bicarain agama,†jelasnya.
Terkait kostum pemain sinetron yang tiba-tiba tertutup atau pakai kerudung, Lolita menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. MenuÂrut dia, itu konsekuensi artis meneÂrima tawaran main sinetron religi.
“Kan artis sudah tanda tangani kontrak. Di situ ada hak dan kewaÂjiban. Nggak bisa nolak kalau suruh pakai jilbab atau kerudung. Tapi kalau aku sih biasa aja. Kalau main pakai kerudung, sesudahnya ya lepas (kerudung) kayak biasa lagi,†pungkasnya.
[rm]